CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.869   -9,00   -0,06%
  • IDX 7.159   -55,52   -0,77%
  • KOMPAS100 1.094   -8,85   -0,80%
  • LQ45 872   -3,29   -0,38%
  • ISSI 216   -2,49   -1,14%
  • IDX30 447   -0,91   -0,20%
  • IDXHIDIV20 540   0,71   0,13%
  • IDX80 125   -0,91   -0,72%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 149   -0,09   -0,06%

OJK Optimistis Kredit Perbankan Tumbuh 11% di Tahun 2024


Minggu, 13 Oktober 2024 / 09:49 WIB
OJK Optimistis Kredit Perbankan Tumbuh 11% di Tahun 2024
ILUSTRASI. Kredit perbankan diproyeksi tumbuh di kisaran 9%-11% di tahun ini


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan kredit perbankan di 2024 bisa berada di kisaran 9%-11%.

"Kami optimistis bahwa pertumbuhan kredit perbankan di 2024 masih sesuai dengan target yang disampaikan oleh OJK pada awal tahun yaitu di kisaran 9%-11%," ungkap Dian Ediana Rae. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan dalam jawaban tertulisnya, Jumat (11/10).

Adapun, hingga Agustus 2024, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 11,40% secara tahunan atau year on year (yoy), meningkat dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 9,06%.

Secara year to date (ytd), kredit juga meningkat sebesar 5,89%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan secara ytd pada Agustus 2023 yaitu 4,92%. 

Baca Juga: Paylater Melonjak saat Daya Beli Turun, Ini Kata Pengamat

Dian menuturkan, secara prinsip, OJK akan mendukung upaya-upaya pemerintah untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi, yang nantinya juga akan berdampak positif pada pertumbuhan kredit perbankan.

Ia juga menjelaskan, proyeksi pertumbuhan kredit tahun 2025 baru akan mulai disusun dalam bentuk Rencana Bisnis Bank (RBB) pada akhir tahun 2024 berdasarkan realisasi sampai dengan September ini.

"Tentu berbagai faktor termasuk tingginya ketidakpastian global saat ini akan ikut menjadi variabel yang menentukan bagi perbankan dalam menyusun RBB 2025," kata Dian.

Bank dalam hal ini akan memperhatikan kondisi ekonomi secara global dan domestik yang masih perlu untuk diwaspadai ke depan antara lain adalah kecepatan dan kedalaman penurunan FFR serta hasil Pemilu Presiden di AS.

Selain itu, kondisi ekonomi dan arah kebijakan moneter Tiongkok, perkembangan konflik geopolitik Rusia dan Ukraina maupun konflik di Timur Tengah, serta kebijakan pemerintah baru Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×