kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.165   35,00   0,22%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

OJK pangkas target pertumbuhan kredit, perbankan masih optimistis


Minggu, 23 Juni 2019 / 19:10 WIB
OJK pangkas target pertumbuhan kredit, perbankan masih optimistis


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memangkas target pertumbuhan kredit perbankan dari 10%-12% menjadi 9%-11%. Ketua OJK Wimboh Santoso bilang hal tersebut dilakukan Otoritas lantaran di beberapa bank melakukan revisi terhadap rencana bisnis bank (RBB) di paruh kedua tahun ini.

“Ada beberapa bank yang merevisi RBB, penyebabnya macam-macam. Ada juga karena trade war, sehingga mereka mungkin masih menunggu bagaimana dampaknya,” katanya pekan lalu saat memberi paparan di DPR.

Beberapa bankir yang dihubungi Kontan.co.id pun telah memprediksi bahwa pertumbuhan kredit sejatinya bakal direvisi Otoritas. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) Jahja Setiatmadja misalnya menyatakan sejak awal perseroan tak terlalu menggenjot target pertumbuhan.

“Kami tidak merevisi RBB, karena sejak awal kami sudah mempertimbangkan adanya dampak perang dagang misalnya. Sejak awal kami targetkan pertumbuhan kredit 10-11%, sementara pertumbuhan dana pihak ketiga 7%-8%,” kata Jahja.

Meski demikian, Jahja bilang sejatinya perseroan juga belum merasakan adanya dampak berarti dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Sementara Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) Suprajarto mengakui bank terbesar di tanah air ini memang melakukan revisi terhadap RBB perseroan di semester dua 2019.

“Namun, tidak ada perubahan yang signifikan, target pertumbuhan kredit kami juga tidak berubah di 12%-14%,” katanya.

Tak hanya di level bank besar di kelas Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 4. Bank kecil menengah di kelas BUKU 1, dan BUKU 1 pun menyatakan masih optimistis terhadap RBB yang disusunnya.

“Kami tidak merevisi RBB di semester kedua, dan terkait perang dagang pun kami melihat belum berdampak ke perusahaan. Target pertumbuhan kredit kami masih di kisaran 12,5%,” kata Direktur Utama PT Bank Mayora Irfanto Oeij.

Direktur Pemasaran PT Bank BPD DIY Agus Trimurjanto juga menyatakan meski pihaknya melakukan revisi RBB, namun perseroan tak mengubah target pertumbuhan kreditnya.

“Kami merevisi RBB, namun tidak mengubah target laba, kredit maupun DPK. Lebih ke arah komposisi pendapatan dan biaya dan tidak mempengaruhi kinerja keuangan. Target pertumbuhan kredit masih kami patok 14%, dan pertumbuhan DPK 12%,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×