kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

OJK paparkan tiga indikator perbaikan sektor korporasi di tengah pandemi


Senin, 01 November 2021 / 14:08 WIB
OJK paparkan tiga indikator perbaikan sektor korporasi di tengah pandemi
ILUSTRASI. Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit korporasi akhirnya mampu tumbuh positif seiring terkendalinya Covid-19. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati secara total kredit perbankan tumbuh 2,21% year on year (yoy) hingga September 2021. Sedangkan secara year to date (ytd) 3,12%. 

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pertumbuhan itu tidak hanya didukung oleh segmen UMKM. Namun beberapa kredit korporasi pun sudah mengalir. Ini menjadi indikator perbaikan sektor korporasi.

“Setelah aktivitas ekonomi dan umumnya tumbuh, ini pasti dampak ikutannya, mata rantainya itu korporasi akan bangkit. Angka agregat nya, dari 200 korporasi besar, per September sudah baik. Meskipun dibandingkan Maret 2020, kredit korporasi masih minus Rp 55,54 triliun. Presentasinya minus 4,5%,” ujar Wimboh pekan lalu. 

Ia mengakui, pandemi menghantam bisnis korporasi sehingga omzet turun drastis, terutama pada pariwisata, hotel, transportasi, dan restoran. Namun kondisi ini mulai bangkit, dari 200 korporasi yang terjadi kenaikan kredit Rp 52,56 triliun atau tumbuh 4,7% ytd. 

Baca Juga: Bisa via mobile, BSI bidik pembiayaan Mitraguna Rp 5 triliun hingga akhir tahun 2021

“Ini menunjukkan korporasi sudah lebih baik dibandingkan akhir tahun lalu. Ini kami yakin akan terus berkembang sehingga nantinya secara tahuna akan positif. Itu adalah. Fakta bahwa, korporasi secara individu tumbuh, walau belum semua pulih,” jelasnya.

Indikator kedua, kualitas kredit korporasi terus memabik. Tecermin dari non performing loan (NPL) kredit korporasi turun tipis. Bila pada Juni 2021 di level 3,24%, turun menjadi 3,22% pada September. Wimboh menjelaskan walaupun secara rasio masih turun kecil, tapi ini dampaknya besar dan lebih baik mengingat baki debit kredit korporasi yang terbilang jumbo. 

“Indikator ketiga, kredit yang kita restrukturisasi, secara total mulai turun, angka terakhir Rp 738,60 triliun. Tadinya puncaknya empat capai Rp 900 triliun," kata Wimboh. 
Wimboh menambahkan, restrukturisasi ini di antaranya ada korporasi yang cukup besar, UMKM hanya Rp 276,36 triliun. Terdiri dari 3,3 juta debitur. Dan non UMKM, artinya korporasi yang direstrukturisasi hanya Rp 462,33 triliun dari 1,27 juta debitur.

Selanjutnya: Bank Mandiri catatkan pertumbuhan kredit wholesale 7,93% pada September

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×