kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

OJK Proyeksikan Aset Asuransi Jiwa Tumbuh 2%-4% di 2025


Minggu, 12 Oktober 2025 / 18:58 WIB
OJK Proyeksikan Aset Asuransi Jiwa Tumbuh 2%-4% di 2025
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan aset industri asuransi jiwa akan meningkat 2%-4% pada tahun ini.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan aset industri asuransi jiwa akan meningkat 2%-4% pada tahun ini. Sebagai pembanding, sepanjang 2024 lalu total aset industri asuransi tercatat sebesar Rp 1.133,87 triliun, tumbuh 2,03% secara tahunan (year on year/YoY).

Sementara itu, berdasarkan data terbaru, OJK mencatat hingga Agustus 2025 total aset industri asuransi mencapai Rp 1.170,62 triliun, atau naik 3,37% YoY. 

Salah satu pemain di industri ini, PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) mencatatkan kinerja aset yang relatif stabil hingga Agustus 2025, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan tersebut.

Head of Accounting & Financial Reporting Allianz Life Indonesia, Lenny Winarta menyampaikan, total aset Allianz Life tercatat sebesar Rp 36,76 triliun per Agustus 2025. Ia menyebut angka tersebut tidak jauh berbeda dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Sampai Agustus 2025, total aset Allianz Life Indonesia tercatat stabil dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 36,76 triliun," ujarnya kepada Kontan, Kamis (9/10/2025).

Baca Juga: Allianz Life Proyeksikan Produk Asuransi Tradisional Masih Berpotensi Tumbuh

Di sisi lain, kinerja investasi juga memberikan kontribusi positif terhadap aset. Allianz Life mencatat hasil investasi sebesar Rp 650,9 miliar, meningkat 9,8% YoY pada periode yang sama.

Lenny menjelaskan, perusahaan juga telah menetapkan target pertumbuhan aset positif sepanjang 2025. “Target tersebut disusun dengan mempertimbangkan kondisi pasar saat ini, sekaligus mendukung strategi jangka panjang perusahaan untuk menjaga stabilitas finansial dan keberlanjutan bisnis,” tuturnya.

Allianz Life meyakini, pertumbuhan asetdapat didorong oleh sejumlah faktor, salah satunya kondisi ekonomi nasional, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya proteksi, hingga pertumbuhan premi yang berkelanjutan.

Untuk mengoptimalkan aset, Allianz Life menerapkan strategi investasi yang hati-hati, manajemen risiko ketat, serta pemantauan pasar secara berkala. Di sisi lain, perusahaan juga memperkuat pertumbuhan premi melalui inovasi produk, pengembangan kanal distribusi, dan peningkatan literasi keuangan.

“Dengan kombinasi strategi tersebut, Allianz Life optimistis pertumbuhan aset dapat terus terjaga dan berkelanjutan,” kata Lenny.

Selaras dengan hal ini, PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) turut mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan aset sebesar 21% YoY, atau mencapai sebesar Rp 1,2 triliun hingga Agustus 2025.

Direktur Utama Ciputra Life Hengky Djojosantoso menyampaikan, pertumbuhan tersebut mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola risiko dan portofolio investasi di tengah volatilitas pasar akibat ketidakpastian geopolitik dan perlambatan ekonomi global.

“Ini hasil upaya kami dalam melakukan pengelolaan risiko dan portofolio investasi di tengah kondisi volatilitas yang masih cukup tinggi akibat ketidakpastian geopolitik maupun pertumbuhan ekonomi dunia," kata Hengky kepada Kontan, Rabu (8/10/2025).

Dari sisi investasi, Ciputra Life mencatatkan pendapatan investasi sebesar Rp 40,6 miliar per Agustus 2025, meningkat 63% YoY. Ia menyebut, pendapatan investasi memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan aset perusahaan.

Hengky menuturkan, pihaknya menargetkan pertumbuhan aset sebesar 25% hingga akhir 2025 dibandingkan dengan tahun lalu. Target tersebut sejalan dengan optimisme terhadap prospek industri asuransi dan strategi pengelolaan investasi yang telah diterapkan.

“Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan aset adalah penurunan yield obligasi akibat turunnya BI Rate, yang membuat harga obligasi mengalami apresiasi," jelasnya.

Baca Juga: Aset Industri Asuransi Tembus Rp 1.170,62 Triliun per Agustus 2025

Di lain sisi, penurunan BI Rate, yang memicu penurunan suku bunga bank, juga memberikan dampak positif terhadap pasar saham dan menyebabkan apresiasi harga saham-saham yang mereka miliki.

Untuk menjaga pertumbuhan, Ciputra Life menerapkan sejumlah strategi investasi yang prudent dan manajemen risiko yang disiplin. Perusahaan juga terus berinovasi dalam pengembangan produk dan perluasan layanan agar lebih mudah diakses masyarakat.

Selanjutnya: Melihat Rotasi Minat Asing ke Saham Konglomerasi

Menarik Dibaca: Cara Mengelola Keuangan yang Tepat demi Mencapai Kebebasan Finansial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×