Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan terdapat 164 Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) yang telah melakukan penggantian kerugian konsumen sejak Januari 2024 hingga 25 Juli 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyebut penggantian kerugian konsumen tersebut merupakan tindak lanjut atas 905 pengaduan.
"Adapun total penggantian sebesar Rp 110,26 miliar," ungkapnya dalam keterangan resmi RDK OJK, Selasa (6/8).
Baca Juga: Berantas Judi Online, Transfer Pulsa Dibatasi Maksimal Rp1 Juta Per Hari
Sementara itu, Friderica menyampaikan OJK juga telah mengenakan sanksi administratif keterlambatan pelaporan terhadap 71 PUJK per Juli 2024. Hal itu dilakukan dalam pengawasan perilaku PUJK (market conduct) dan menjalankan aturan terkait kewajiban penyampaian laporan sendiri, sebagaimana diatur dalam Pasal 43 dan Pasal 44 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.07/2022 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat dan dalam rangka penegakan hukum perlindungan konsumen di bidang PEPK.
Secara rinci, Friderica menerangkan dari 71 PUJK, telah diberikan sanksi administratif berupa denda terhadap 55 PUJK.
"Selain itu, sanksi administratif berupa peringatan tertulis terhadap 16 PUJK," katanya.
Adapun jumlah sanksi itu telah mempertimbangkan adanya upaya keberatan yang dilakukan oleh PUJK, sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 22 Tahun 2023 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.
Baca Juga: Sah! Edi Budiono Jadi Direktur Utama Bank Neo Commerce (BBYB)
Selanjutnya: Pemerintah Terbitkan Aturan Baru untuk TKDN Infrastruktur Ketenagalistrikan
Menarik Dibaca: Rekomendasi 5 Film Bertema Tukar Tubuh alias Body Swap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News