kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

OJK sebut industri fintech hingga gadai bisa jadi penantang multifinance


Senin, 09 Desember 2019 / 18:07 WIB
OJK sebut industri fintech hingga gadai bisa jadi penantang multifinance
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta (14/7). OJK beberkan tantangan dan peluang perusahaan pembiayaan pada tahun depan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/14/07/2016


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat tahun depan masih ada peluang bagi industri perusahaan multifinance.Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B OJK Bambang W Budiawan membeberkan peluang dan tantangan yang menanti bisnis pembiayaan di 2020.

Bambang melihat terdapat peluang bagi perusahaan multifinance yang mulai menerapkan teknologi informasi. Ia menyebut akan terjadi peningkatan kualitas pembiayaan terutama dalam underwriting proses.

Baca Juga: FIF Group proyeksi pembiayaan tahun depan masih sulit naik dua digit

Hal ini akan membuat perusahaan pembiayaan memperluas pasar dan mendeteksi repeat order atau pembiayaan ulang.

“Masih peluang pada proyek infrastruktur lantaran masih menjadi program prioritas pemerintah sehingga pembiayaan alat berat masih bisa diperhitungkan pemain. Meskipun usia alat berat untuk sektor produksi itu berusia panjang atau awet dipakai sehingga frekuensi untuk repeat order cukup rendah,” ujar Bambang pekan lalu.

Lanjut Ia, tantangan dan hambatan masih akan mendera untuk pembiayaan kendaraan bermotor. Hal ini seiring dengan berbagai kebijakan yang mempengaruhi skala daya beli masyarakat. Ia mengambil contoh kebijakan kenaikan iuran BPJS kesehatan yang naik 100% tahun depan.

Baca Juga: OJK prediksi target pertumbuhan pembiayaan setinggi 7% tidak akan tercapai

“Persaingan multifinance akan semakin kompetitif seiiring dengan adanya penguatan permodalan. Kemudian tantangan lain adalah adanya kehadiran P2P lending akan membuat jadi lebih kompetitif. Selain itu, ada pegadaian sudah masuk ke fidusia,” tutur Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×