kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

OJK Turut Buka Suara Terkait Tren Koreksi Saham Bank


Selasa, 04 Maret 2025 / 17:30 WIB
OJK Turut Buka Suara Terkait Tren Koreksi Saham Bank
ILUSTRASI. Harga saham sejumlah bank mengalami koreksi seiring tekanan yang terjadi pada pasar saham dalam negeri


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut buka suara terkait saham bank yang belum keluar dari tren koreksi. Di mana, risk appetite investor asing membuat mereka melakukan aksi jual dalam beberapa waktu terakhir.

Hingga akhir perdagangan Selasa (4/3), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami koreksi yang paling dalam di antara bank KBMI 4 lainnya. BMRI turun 1,22% menjadi Rp 4.840 per saham.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang turun 0,94% menjadi Rp 4.220 per saham. Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ditutup sama dengan harga hari sebelumnya di level Rp 3.670 per saham.

Adapun, hanya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi satu-satunya saham bank KBMI 4 yang menghijau. BBCA naik 0,57% menjadi Rp 8.850 per saham.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang sektor keuangan terpengaruh oleh penurunan bunga The Fed yang terbatas. Alhasil, rezim suku bunga tinggi belum akan berakhir di tahun ini.

Baca Juga: Kualitas Kredit Perbankan Mengalami Penurunan Secara Bulanan

Tak hanya itu, sentimen internal juga turut mendorong koreksi harga-harga saham bank. Di tambah, situasi perekonomian domestik seperti likuiditas pasar dan daya beli yang juga belum pulih.

“Menghadapi situasi penurunan harga saham tersebut tentu perbankan tetap optimistis,” ujar Dian, Selasa (4/3).

Menurut Dian, perbankan akan tetap fokus pada kinerja fundamental yang solid  dan tetap kelola yang baik. Alhasil, fundamental tersebut akan tetap bisa menjaga kepercayaan investor, baik domestik maupun internasional.

Di sisi lain, Dian juga meminta industri perbankan untuk meningkatkan transparansi dan komunikasi yang proaktif kepada investor ritel maupun institusi. Harapannya, ini untuk meminimalisasi adanya asimetri informasi.

“Sebetulnya kalau saya dapat katakan sekarang ini adalah situasinya adalah perbedaan antara persepsi market dengan kondisi bank-bank kita seperti yang tadi saya uraikan sebetulnya dalam kondisi yang sangat baik secara fundamental,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×