Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur OLXmobbi, Agung Iskandar menilai depresiasi harga mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) jauh lebih besar dibanding harga mobil berbasis bensin (ICE) maupun hybrid.
Menurutnya, penurunan harga mobil ICE atau hybrid bekas relatif stabil, sekitar 10–15% tergantung model. Sementara itu, mobil listrik bekas bisa turun hampir dua kali lipat, mencapai sekitar 30% di tahun pertama.
Baca Juga: M6 Terlaris Agustus 2025, 4 Mobil Listrik BYD Masuk 10 Besar, Cek Harga BYD Terbaru
Agung menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat penurunan harga mobil listrik bekas begitu dalam. Pertama, siklus produk yang cepat.
“Mobil baru itu cenderung keluar modelnya sangat cepat. Setiap kali keluar model baru, harganya turun dengan penambahan teknologi yang lebih baru. Jadi yang mau beli mobil bekas kadang mikir dua kali ambil bekas atau ambil baru,” ujarnya dalam Astra Media Day, Selasa (23/9/2025).
Faktor kedua adalah akses pembiayaan. Ia mengungkapkan di Indonesia, pembelian mobil bekas ICE maupun hybrid masih terbagi rata antara tunai dan kredit.
“Untuk mobil bekas ICE kurang lebih splitnya 50-50 antara cash dan kredit. Tapi untuk mobil listrik bekas, hampir nggak ada multifinance yang berani membiayai,” tutur Agung.
Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Tembus 6.341 Unit pada Agustus 2025, BYD M6 Kuasai Pasar
Selanjutnya: PANRB: AI Jadi Kunci Transformasi Birokrasi Digital Indonesia
Menarik Dibaca: Ini Daftar Lengkap 30 Kandidat yang Akan Mendapat Ballon d’Or di 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News