kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Optimalisasi digitalisasi, Pegadaian siapkan capex IT Rp 320 miliar tahun ini


Minggu, 02 Agustus 2020 / 19:05 WIB
Optimalisasi digitalisasi, Pegadaian siapkan capex IT Rp 320 miliar tahun ini
ILUSTRASI. Omzet Pegadaian tumbuh 18,8% yoy dari Rp 67,7 triliun di semester pertama 2019 menjadi Rp 80,4 triliun.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah mempercepat proses digitalisasi sektor keuangan tak terkecuali bagi bisnis gadai. PT Pegadaian (Persero) telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) teknologi informasi senilai Rp 320 miliar untuk meningkatkan digitalisasi perusahaan.

“Kami akan menggunakan teknologi terakhir supaya tetap eksis dan bisa bersaing dengan pesaing. Tidak bisa dipisahkan antara capex dengan opex (operational expenditure) dengan total sekitar Rp 640 miliar. Tahun ini rencananya capex sekitar Rp 320 miliar,” ujar Direktur Teknologi dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono pada akhir pekan.

Teguh menambahkan, dana itu akan digunakan untuk intra IT utamanya untuk mengembangkan berbagai server. Pegadaian juga akan mengembangkan aplikasi Gadai Digital dan meningkatkan keamanan pada semua proses digitalisasi maupun produk digital.

Baca Juga: Pegadaian menyalurkan 2,5 ton daging kurban

“Keamanan sangat penting. Kalau dulu IT hanya untuk mendukung bisnis sekarang IT menjadi proses transaksi sehingga harus yakin benar-benar aman. Dana itu juga untuk pengembangan network untuk modernisasi IT di cabang dan pusat,” papar Teguh.

Asal tahu saja, bisnis Pegadaian masih bisa tumbuh di tengah pandemi. Omzet Pegadaian tumbuh 18,8% yoy dari Rp 67,7 triliun di semester pertama 2019 menjadi Rp 80,4 triliun di semester pertama 2020.

“Dari jumlah tersebut 60% untuk usaha produktif. Sedangkan outstanding pembiayaan tumbuh 21,3% yoy dari Rp 43,6 triliun menjadi Rp 53 triliun hingga Juni 2020,” tambah Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto.

Baca Juga: Ada rumor krisis konflik AS-China, jumlah penabung emas di Pegadaian meningkat

Kinerja itu tidak terlepas dari pertumbuhan nasabah di tengah pandemi. Tercatat jumlah nasabah pegadaian pada Juni 2020 sebanyak 15 juta orang. Meningkat 26,6% yoy dibandingkan Juni 2019 sebanyak 11,9 juta orang.

Aset tumbuh 22% year on year (yoy) dari Rp 56,1 triliun menjadi Rp 68,4 triliun hingga semester I-2020. Sedangkan liabilitas tumbuh 23,5% yoy dari Rp 35,8 triliun menjadi 44,2 triliun di enam bulan pertama 2020. Adapun ekuitas tumbuh 19,5% yoy dari Rp 20,3 triliun menjadi 24,2 triliun pada Juni 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×