kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Optimalkan digitalisasi, jumlah kantor perbankan kian menyusut


Kamis, 18 Februari 2021 / 19:33 WIB
Optimalkan digitalisasi, jumlah kantor perbankan kian menyusut
ILUSTRASI. Optimalkan digitalisasi, jumlah kantor perbankan kian menyusut


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengoptimalan layanan digital membuat perbankan harus melakukan pemetaan ulang terhadap jaringan kantor yang dimiliki. Kantor-kantor yang dinilai sudah tidak lagi efisien ditutup secara bertahap. Hal ini membuat jumlah kantor perbankan semakin menyusut.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya telah melakukan penutupan jaringan kantor sebanyak 82 cabang tahun 2020. Tahun ini, perseroan juga berencana menutup sebanyak 90 kantor lagi secara bertahap.

Penutupan kantor itu yang sudah dilakukan merupakan bagian dari roadmap digitalisasi cabang-cabang, yang antara lain dengan mempertimbangkan densitas cabang. Atas dasar densitas, penutupan dilakukan dengan penggabungan cabang-cabang yang berdekatan, sehingga secara bisnis, baik portfolio dan layanan kepada nasabah tetap terjaga dengan baik di cabang terdekat.

Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto menjelaskan, penataan jaringan kantor dilaksanakan sejalan dengan perubahan pola transaksi nasabah yang lebih banyak memanfaatkan sarana transaksi online sebagai dampak dari digitalisasi dan kampanye pembatasan aktivitas sosial guna mencegah penyebaran pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kian melemah, berapa kurs dollar-rupiah di BRI hari ini Kamis, 18 Februari?

"Bank Mandiri terus memperkuat layanan digital dan self service, serta terus melakukan edukasi kepada nasabah terkait layanan digital dan self service Bank Mandiri," jelasnya pada KONTAN, Rabu (17/2).

Namun, Bank Mandiri juga melakukan pembukaan 8 kantor cabang baru tahun 2020 untuk menjangkau daerah-daerah bisnis yang belum terlayani selama ini. Sehingga akhir 2020, perseroan tercatat memilikĀ  2.510 cabang, yang terdiri dari 140 Kantor Cabang (KC), 2280 Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan 90 Kantor Kas (KK).

Aqua bilang, penutupan sejumlah kantor cabang itu telah menghasilkan mendapatkan penghematan biaya yang cukup material, terutama dari efisiensi biaya sewa dan biaya operasional.Pengurangan cabang tidak serta merta disertai pengurangan pegawai.

Bank Mandiri melakukan up-skilling dan re-skilling kepada pegawai untuk memenuhi kebutuhan sesuai fungsi baru dari pegawai-pegawai dimaksud.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga melakukan hal serupa. Tahun lalu, bank ini telah menutup 39 jaringan kantor dan hanya membuka10 kantor cabang. Untuk tahun ini, perseroan bakal menutup sekitar 96 kantor dan di sisi lain akan menambah atau merelokasi sebanyak 22 jaringan kantor lagi.

Baca Juga: Bank akan lebih efisien tahun ini, cost to income ratio dipastikan turun

Khususnya kantor setingkat kantor cabang pembantu (KCP) dan kantor kas. Saat ini, total jaringan kantor BNI mencapai 2.021.

Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir menjelaskan, pengurangan jaringan bisnis tradisional (brick and mortar) merupakan strategi BNI menghadapi perkembangan teknologi perbankan di era digital. "Pembukaan outlet baru akan dilakukan dengan sangat selektif untuk mengcover zona blankspot yang memiliki potensi bisnis tinggi," ujarnya.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×