Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, BNI melakukan peningkatan layanan e-channel dengan penambahan 109 mesin Customer Service BNI SONIC untuk meningkatkan pertumbuhan customer base dan sekitar 4.000 mesin Setor-Tarik (CRM) guna mendukung shifting transaction to digital. Lalu, perseroan juga terus menambah fitur fitur di Mobile Banking dan BNI Direct serta layanan e Channel lainnya.
Menurut Ronny, optimalisasi jaringan kantor dan shifting layanan ke digital dapat menciptakan effisiensi yang sangat besar dari sisi biaya jika dibandingkan dengan biaya per transaksi di kantor cabang .
Sedangkan PT Bank Tabungan Negara (BBTN) telah menutup 125 kantor cabang yang dinilai tidak efisien sepanjang 2020. Penutupan cabang tersebut juga akan terus berlanjut di tahun 2021. Setidaknya, akan ada 30 kantor cabang yang bakal di tutup pada paruh pertama tahun ini.
Baca Juga: Pengembangan bank digital di Indonesia akan ada dua jenis, ini penjelasannya
Direktur Distribution & Ritel Funding BTN, Jasmin mengatakan, pementaaan kantor cabang dilakukan demi memaksimalkan kinerja perseoran. Beberapa kantor yang ditutup merupakan kantor cabang yang dinilai kurang efektif dan efisien.
Sama seperti bank lainnya, BTN tetap akan melakukan pembukaan kantor baru namun secara selektif di wilayah-wilayah yang belum dijangkau selama ini. Tahun ini, BTN akan membuka 15 kantor cabang di wilayah khusus seperti kawasan industri, perkantoran dan instansi lainnya.
Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencermati bahwa masih terdapat layanan keuangan oleh perbankan yang belum bisa diganti secara digital seperti pinjaman dalam jumlah besar. Namun, EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera Haryn mengatakan, BCA akan terus mengevaluasi kebutuhan masyarakat terkait kantor cabang BCA ke depan.
Selanjutnya: BTN tawarkan suku bunga KPR berjenjang, mulai dari 4,71%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News