Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Financial Group (IFG) dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berkolaborasi dalam mengoptimalkan ekosistem layanan perbankan kepada para nasabah.
Kolaborasi antara IFG yang merupakan BUMN Holding Perasuransian dan BTN ditandai melalui penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga, Direktur Risk Management and Transformation Bank BTN, Setiyo Wibowo dan disaksikan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama IFG Robertus Billitea serta Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (14/4).
”Ada sinergi yang direncanakan secara dalam antara IFG dengan BTN dan ini sejalan dengan empat hal besar yang sedang dilakukan di Kementerian BUMN yaitu Konsolidasi, Restukturisasi, Transformasi, dan Inovasi bisnis,” ujar Tiko, panggilan akrab Kartika.
Melalui sinergi tersebut, Bank BTN tidak perlu membangun sebuah group seperti Bank Mandiri dan Bank BRI. Cukup kerja sama dengan IFG untuk kemudian memberikan layanan yang lebih beragam kepada nasabah.
“Saya melihat di sektor keuangan ini memang ke depan mesti banyak enrichment (memperkaya produk) antara berbagai produk sehingga offering ke nasabah lengkap dan seamless,” ungkapnya.
Baca Juga: BRI undur dari Aceh, ini hukum lembaga keuangan di Serambi Makkah
Sedangkan bagi IFG, kolaborasi dengan Bank BTN perlu menjadi momentum yang positif untuk lebih memperkenalkan perseroan baik sebagai holding maupun termasuk juga anggota holding.
Kementerian BUMN meyakini kerjasama ini bisa membangun bisnis model yang baik yang memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak secara jangka panjang. Pasalnya BTN memiliki customer base yang kuat, lebar dan ada di luar negeri.
“Biasanya mortgage bank adalah anchor bank untuk memberikan produk-produk yang lain. Jadi kalau kerja samanya deep dan longterm, maka bisa terbentuk kerja sama yang baik,” tegasnya.
Robertus mengatakan, tahun pertama sejak IFG sebagai holding terbentuk pada Maret 2020 memang fokus pada pembenahan di internal mulai dari restrukturisasi sampai penguatan tata kelola dan risk management.
”Melalui kesempatan yang baik ini, kami secara signifikan masuk ke wilayah pengembangan bisnis IFG. Kelihatannya, melalui momentum ini kami masuk ke pasar secara lebih agresif,” tuturnya.
Baca Juga: Prediksi IHSG hari Rabu 14/4 hijau, 3 saham BUMN pilihan ini bisa diakumulasi
Beberapa anak perusahaan IFG termasuk IFG Life yang baru saja mendapatkan Izin Operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa memaksimalkan kolaborasi ini salah satunya melalui layanan produk bancassurance.
Pantro mengatakan terdapat potensi sinergi yang cukup besar antara IFG dengan Bank BTN. IFG memiliki anak usaha di bidang Capital Market maupun Asuransi Umum dan Asuransi Jiwa yang bisa memberikan layanan lebih lengkap kepada BTN.
”Harapannya ada customer lifetime value yang bisa ditunjang dengan produk-produk yang lengkap ditunjang oleh IFG maupun anak usaha IFG," terangnya.