CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.926   -32,00   -0,20%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Orang kaya alihkan dananya ke produk asuransi di tengah pandemi?


Minggu, 27 Juni 2021 / 17:14 WIB
Orang kaya alihkan dananya ke produk asuransi di tengah pandemi?
ILUSTRASI. Petugas kebersihan membersihkan logo-logo perusahaan asuransi jiwa di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Jakarta, Selasa (27/10). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/102/2020.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 berpengaruh besar terhadap tren belanja konsumen. Dibandingkan berbelanja, mereka lebih memilih untuk menabung atau menginvestasikan dananya selama pandemi.

Bahkan, sebagian orang kaya menginvestasikan dananya untuk kebutuhan proteksi. Alhasil, orang sudah mapan secara finansial gemar membeli produk asuransi dengan skema premi tunggal (single premium) atau dibayar sekaligus di muka. 

Melihat data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pembayaran melalui skema premi tunggal meningkat hingga 59,9% menjadi Rp 30,61 triliun pada kuartal I 2021. Berkat kenaikan itu, premi tunggal menyumbang 53,28% porsi premi industri asuransi jiwa. 

Baca Juga: Gandeng Shopee, BSI dorong UMKM go digital berbasis syariah

Menurut Ketua Bidang R&D, Pelaporan dan IT AAJI Edy Turhirman, kenaikan premi tunggal menjadi fenomena menarik sebagai efek Covid-19. Jika biasanya, orang kaya gemar berbelanja serta memenuhi gaya hidupnya seperti jalan-jalan, naik pesawat kelas bisnis dan menginap di hotel.

"Sekarang mereka tinggal di rumah jadi otomatis tabungan meningkat. Jadi, uangnya itu mereka belikan polis single premium karena sedang banyak daripada susah - susah," kata Edy, beberapa waktu lalu. 

Edy menambahkan, orang kaya cenderung membayarkan premi sekaligus dibandingkan membayar secara berkala. Baginya, peningkatan itu merupakan tanda-tanda optimisme serta peningkatan kesadaran masyarakat akan produk asuransi selama pandemi. 

Menariknya lagi, jumlah nasabah baru yang menggunakan produk tersebut juga meningkat. Jika pembayaran premi secara berkala turun, pembayaran melalui premi reguler justru bertambah pada tiga bulan pertama 2021. 

Baca Juga: Cost of fund turun, BTN berhasil tekan BOPO pada awal tahun ini

Mengambil kesempatan itu, BRI Life menggandeng Bank BRI meluncurkan produk Asuransi BRI Life Double Care pada Juni lalu. Ini merupakan produk asuransi jiwa yang ditunjukkan bagi perusahaan rekanan BRI, seperti pengusaha UMKM maupun badan usaha skala besar. 

Asuransi BRI Life memberikan manfaat proteksi jiwa dengan pembayaran premi secara tunggal. Produk ini dilengkapi dengan berbagai asuransi tambahan (rider) yang dapat dipilih sesuai kebutuhan.

"Kami merancang produk ini sangat fleksibel mulai dari cover-nya yang bisa kemudian kami buat 2-3 layer, kemudian preminya sangat bervariasi sehingga fleksibel bisa menggarap atau memproteksi karyawan mulai dari yang level di bawah sampai ke level tertinggi,” ungkap Presiden Direktur BRI Life Iwan Pasila. 

Menurutnya, Double Care ini juga ini memberikan satu nuansa baru serta memberikan kesempatan bagi rekan-rekan di Bank BRI ketika mereka berdiskusi dengan nasabah, terutama nasabah koperasi.

“Mereka nanti tidak akan memberikan manfaat dari sisi perbankan saja, tetapi juga menyeluruh karena di Bank BRI sebagai BRI Group ini kita menjadi one stop solution kepada seluruh nasabah bank BRI,” tutupnya. 

Selanjutnya: Meski tumbuh, industri asuransi berhati-hati dalam menjalankan bisnis suretyship

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×