kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   6.000   0,26%
  • USD/IDR 16.611   26,00   0,16%
  • IDX 8.227   -30,66   -0,37%
  • KOMPAS100 1.122   -5,50   -0,49%
  • LQ45 788   -5,60   -0,71%
  • ISSI 295   -0,19   -0,06%
  • IDX30 412   -3,20   -0,77%
  • IDXHIDIV20 463   -4,41   -0,94%
  • IDX80 124   -0,46   -0,37%
  • IDXV30 132   -1,19   -0,89%
  • IDXQ30 129   -0,73   -0,56%

Orange Bond PNM Hadirkan Wajah Baru Keuangan Berkelanjutan


Senin, 13 Oktober 2025 / 14:13 WIB
Orange Bond PNM Hadirkan Wajah Baru Keuangan Berkelanjutan
ILUSTRASI. Dok. PNM


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Program-program Sustainable Development Goals (SDGs) masih mengalami kesenjangan pendanaan, terutama dalam aspek kesetaraan gender dan inklusi ekonomi. Instrumen keuangan inovatif seperti orange bond diharapkan dapat mengatasi kesenjangan tersebut. Indonesia, melalui PT Permodalan Nasional Madani (PNM), menjadi pionir penerbit Orange Bond di Asia Tenggara.

Penerbitan Orange Bond pertama kali diinisiasi oleh Impact Investment Exchange (IIX) pada Hari Perempuan Internasional tahun 2022. Nama “orange” menyimbolkan warna oranye yang mewakili tujuan kelima dalam SDGs, yakni kesetaraan gender. Melansir laman UNWomen.org, Orange Bond Initiative (OBI) menargetkan pengumpulan USD10 miliar untuk memberdayakan 100 juta perempuan serta minoritas gender pada tahun 2030 di seluruh dunia.

Pemberdayaan perempuan prasejahtera melalui akses pembiayaan ultramikro juga menjadi komitmen PNM lewat program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Program yang dimulai pada tahun 2015 ini menyalurkan pembiayaan tanpa agunan berbasis kelompok. Selain menyalurkan pembiayaan, PNM Mekaar turut memberikan pendampingan usaha, pelatihan, serta Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) yang memperkuat kemandirian perempuan prasejahtera.

Hingga Agustus 2025, PNM berhasil melayani lebih dari 13,3 juta nasabah perempuan di 36 provinsi seluruh Indonesia. Pertumbuhan signifikan ini menjadikan PNM sebagai lembaga pembiayaan perempuan terbesar di dunia, melampaui Grameen Bank di Bangladesh.

Seiring pertumbuhannya, realisasi penyaluran PNM Mekaar terus meningkat. Dari Rp4,2 triliun pada 2017, angka ini melonjak menjadi Rp68,2 triliun pada 2024, dengan CAGR mencapai 49,2%. Sampai Agustus 2025, PNM sudah menyalurkan Rp43,3 triliun kepada perempuan prasejahtera.

Untuk mendukung keberlanjutan program Mekaar, PNM kemudian menerbitkan Orange Bond senilai Rp16 triliun sekaligus Orange Sukuk pertama di dunia pada Juni 2025. Dana dari Orange Bond ini akan digunakan untuk menambah nasabah baru Mekaar atau pembiayaan nasabah eksisting, jika nasabah tersebut telah melunasi pinjamannya. Adapun, dana dari Orange Sukuk akan disalurkan untuk pembiayaan PNM Mekaar Syariah.

Penerbitan Orange Bond tersebut menempatkan PNM serta Indonesia dalam pionir instrumen keuangan berkelanjutan di panggung global. Respons investor pun sangat positif. Dalam proses book building hanya delapan hari, seluruh emisi terserap penuh bahkan oversubscribe.

Kupon yang ditawarkan cukup kompetitif, 6,25% untuk tenor 1 tahun, 6,65% tenor 3 tahun, dan 6,85% tenor 5 tahun. Kepercayaan investor terhadap PNM terlihat dari banyaknya yang memilih tenor jangka panjang, meskipun kondisi pasar global masih penuh ketidakpastian.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengungkapkan penerbitan Orange Bond merupakan wujud nyata semangat PNM untuk menghadirkan investasi berdampak. Melalui Orange Bond, pelaku pasar modal internasional dapat turut membantu kelompok masyarakat yang kurang terakses layanan keuangan formal dan berada di sektor ekonomi “jalan belakang” atau back street.

"Saya istilahkan mempertemukan Wall Street dengan Back Street. Modal global bisa langsung menyentuh perempuan miskin di pelosok desa," ujar Arief dalam keterangan tertulis.

PNM memastikan penerbitan Orange Bond sesuai regulasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan), termasuk verifikasi independen untuk memastikan keberpihakan pada kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. PNM bahkan menyiapkan penerbitan tahap kedua senilai Rp1,02 triliun pada akhir 2025 untuk menjawab tingginya minat investor.

Melalui Orange Bond, PNM membuktikan pembiayaan sosial dapat dikelola dengan adil, inklusif, dan memberikan dampak nyata. Orange Bond dari PNM menghadirkan wajah baru keuangan berkelanjutan yang langsung menyentuh masyarakat, menghubungkan pasar modal internasional dengan sektor ekonomi informal hingga ke pelosok daerah.

Selanjutnya: Upaya Menggandakan Dampak Investasi Lewat Efek “Crowding In”

Menarik Dibaca: Redmi Note 15 Meluncur dengan Baterai Raksasa 7000 mAh, Awet Dipakai Berhari-hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×