Di 2024, Asia Tenggara mencatat 69 transaksi PE senilai US$ 9,4 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya US$ 5,2 miliar dari 87 transaksi
Di tengah bayang-bayang pertumbuhan kredit yang melambat, perbankan melihat kredit investasi bakal tetap menjadi penopang.