kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.326   31,00   0,19%
  • IDX 7.891   -53,11   -0,67%
  • KOMPAS100 1.111   -9,64   -0,86%
  • LQ45 829   2,03   0,24%
  • ISSI 266   -2,45   -0,91%
  • IDX30 429   0,72   0,17%
  • IDXHIDIV20 496   2,85   0,58%
  • IDX80 125   0,16   0,13%
  • IDXV30 131   0,34   0,26%
  • IDXQ30 139   0,61   0,44%

Outstanding penjaminan kredit Rp 158,9 triliun


Senin, 06 November 2017 / 16:28 WIB
Outstanding penjaminan kredit Rp 158,9 triliun


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penjaminan kredit masih mencatatkan pertumbuhan kinerja dari jumlah kredit yang dijamin. Dimana volume kredit yang dijamin pelaku bisnis ini masih mampu naik sampai dua digit.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai bulan September kemarin, jumlah outstanding kredit yang dijamin mencapai Rp 158,9 triliun. Angka tersebut naik 23,5% dari periode yang sama di tahun lalu yang sebanyak Rp 128,6 triliun.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta menyebut sejumlah faktor masih menjadi pendorong pertumbuhan angka outstanding kredit yang dijamin. Salah satunya didorong oleh pelaku industri penjaminan yang makin aktif menggali potensi pasar.

Dus, ia menilai peranan dari industri penjaminan kredit makin dikenal. Di sisi lain, permintaan untuk produk penjaminan kredit pun semakin meningkat.

Dian menyebut kondisi bisnis di sektor UMKM juga masih bertumbuh secara positif. Diantaranya dari kebutuhan kredit pelaku usaha di segmen ini yang terus meningkat seiring perkembangan usaha.

"Segmen usaha UMKM memang masih menjadi fokus pasar dari para pelaku usaha penjaminan termasuk di daerah," kata dia belum lama ini.

Peningkatan penetrasi dari pelaku usaha penjaminan kredit juga terlihat dari banyaknya jumlah terjamin. Per akhir kuartal ketiga kemarin, jumlah terjamin telah mencapai 7,8 juta orang. Meningkat dari periode yang sama di tahun lalu yang baru sebanyak 5,3 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×