Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penjaminan kredit membukukan pertumbuhan outstanding kredit yang dijamin hingga Agustus 2017. Pelaku industri penjaminan banyak masuk ke segmen produktif.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Agustus 2017, nilai outstanding kredit yang dijamin mencapai Rp 156,9 triliun. Jumlah tersebut naik 27,3% dari periode sama di 2016 yang sebesar Rp 123,18 triliun.
Dari jumlah itu, segmen kredit produktif menjadi kontributor terbesar dari outstanding penjaminan yang dicatatkan. Penjaminan kredit produktif mencapai Rp 92,12 triliun atau setara 58,7% dari outstanding penjaminan.
Padahal periode yang sama tahun lalu, porsi outstanding penjaminan produktif masih sedikit di bawah penjaminan kredit non produktif. Bahkan volume penjaminan kredit sektor produktif ini melompat 52,3% dibanding periode sama di tahun lalu.
Di sisi lain, penjaminan kredit dari segmen non produktif tercatat Rp 64,7 triliun sampai Agustus 2017 atau naik 3,1% secara year on year (yoy). Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta menilai, kondisi ini sejalan dengan fokus pelaku usaha yang menyasar segmen UMKM. "Baik itu dari program kredit usaha rakyat maupun kredit komersial," kata dia.
Di sisi lain, pertumbuhan daya beli di beberapa daerah masih menantang. Ada risiko bisa mempengaruhi laju bisnis di segmen non produktif.
Dian menilai, peranan industri penjaminan kredit makin dikenal pasar. Sehingga permintaan untuk produk penjaminan kredit pun semakin meningkat.
Selain itu, Dian mengatakan, meningkatnya penyaluran kredit ke sektor UMKM juga ikut mendorong kinerja industri ini. "Termasuk untuk UMKM di daerah yang potensinya masih sangat besar untuk digarap," kata dia.
Peningkatan penetrasi ini juga terlihat dari banyaknya jumlah terjamin. Per Agustus 2017, jumlah terjamin telah mencapai 7,57 juta orang. Meningkat dari periode sama di tahun lalu yang baru sebanyak 5,2 juta orang.
Disisi lain, pelaku industri penjaminan kredit mencatatkan penurunan jumlah klaim yang dibayar. Sampai delapan bulan di tahun ini, pembayaran klaim di industri penjaminan tercatat senilai Rp 472 miliar atau menurun 7,6% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News