kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Penjaminan kredit produktif tembus Rp 92 triliun


Selasa, 03 Oktober 2017 / 19:30 WIB
Penjaminan kredit produktif tembus Rp 92 triliun


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penjaminan kredit berhasil membukukan pertumbuhan outstanding kredit yang dijamin hingga bulan Agustus kemarin. Di tengah kinerja positif ini, pelaku penjaminan makin banyak masuk ke segmen produktif.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai bulan Agustus kemarin, jumlah outstanding kredit yang dijamin mencapai Rp 156,9 triliun. Angka tersebut naik 27,3% dari periode yang sama di tahun lalu yang sebanyak Rp 123,18 triliun.

Nah dari angka tersebut, segmen kredit produktif memang menjadi kontributor terbesar dari outstanding penjaminan yang dicatatkan. Outstanding dari segmen ini mencapai Rp 92,12 triliun alias setara dengan 58,7 % dari total nilai outstanding penjaminan.

Padahal, pada periode yang sama di tahun lalu, porsi dari outstanding penjaminan produktif masih sedikit di bawah penjaminan kredit non produktif. Bahkan volume penjaminan kepada sektor produktif ini melompat 52,3% dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Di sisi lain, nilai outstanding kredit dari segmen non produktif tercatat sebesar Rp 64,7 triliun sampai bulan Agustus 2017 atau hanya naik 3,1% secara year on year.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta menilai kondisi ini diantaranya sejalan dengan makin fokusnya pelaku usaha dalam menyasar segmen UMKM. "Baik itu dari program kredit usaha rakyat maupun kredit komersial," katanya belum lama ini.

Di sisi lain, kondisi pertumbuhan daya beli di beberapa daerah juga dinilai masih cukup menantang sehingga ikut berdampak pada laju bisnis di segmen non produktif.

Selain menunjukan pertumbuhan outstanding penjaminan, pelaku industri juga mencatatkan penurunan jumlah klaim yang dibayar. Sampai delapan bulan pertama tahun ini, pembayaran klaim di industri penjaminan tercatat sebesar Rp 472 miliar atau turun 7,6% secara year on year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×