Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Modalku mencatatkan kinerja yang positif hingga Oktober 2024. Hal ini tercermin dari penyaluran pembiayaan yang masih terus tumbuh pada periode tersebut.
Country Head Modalku Indonesia, Arthur Adisusanto menyebutkan hingga Oktober 2024, perusahaan telah berhasil menyalurkan pendanaan sebesar Rp 64 triliun kepada lebih dari 5,1 juta total transaksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
“Jika dibandingkan dengan periode yang sama, total penyaluran pendanaan masih cukup stabil,” kata Arthur kepada Kontan.co.id, Jumat (8/11).
Baca Juga: Hindari yang Ilegal, Ini 97 Pinjol Legal Resmi Terdaftar OJK November 2024
Selain itu, Arthur mengatakan sepanjang Januari-September 2024, TWP90 Modalku stabil di angka rata-rata 2% per bulan. Namun, bisnis yang dinamis dan berbagai tantangan yang dihadapi UMKM, mempengaruhi TWP90 yang meningkat menjadi 4,4% pada akhir Oktober 2024.
Dia menilai, salah satu faktor utama adalah penurunan jumlah kelas menengah, yang berdampak pada daya beli masyarakat dan sektor UMKM, serta berpotensi mempengaruhi kemampuan bayar UMKM hingga kualitas pengembalian dana.
“Meskipun demikian, kami terus berupaya untuk menjaga kesehatan portofolio di Modalku dengan beragam strategi untuk menjaga kesehatan tingkat keberhasilan bayar,” imbuhnya.
Baca Juga: 97 Pinjol Berizin OJK Per November 2024 Pasca Izin Usaha Investree Dicabut
Lebih lanjut, Arthur mengatakan bahwa Modalku juga akan terus menjaga tingkat TWP90 tetap di bawah 5% hingga akhir tahun 2024. Hal ini sesuai dengan standar institusi keuangan dan harapan perusahaan, di mana kinerja bisa terus membaik dengan berbagai mitigasi risiko yang dijalankan.
Arthur bilang, ke depannya, Modalku juga terus melakukan sejumlah strategi agar kinerja perusahaan tetap tumbuh di antaranya yakni, intensif menargetkan industri UMKM yang menjadi fokus perusahaan, seperti industri perdagangan besar dan eceran; manufaktur dan daur ulang; supplier alat kesehatan; akomodasi dan layanan makanan, hingga industri hiburan.
“Kami juga memperluas jangkauan ke pengusaha proyek pemerintah melalui produk Modal Proyek, yang menyediakan pendanaan tanpa agunan bagi perusahaan atau vendor e-catalogue dan LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik),” ungkapnya.
Baca Juga: Fintech Lending Perlu Waspadai Potensi Peningkatan TWP90 Hingga Akhir Tahun
Tak hanya itu, dua menyebutkan bahwa Modalku juga terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyediakan solusi pendanaan yang lebih luas bagi UMKM.
“Kemudian, kami juga aktif untuk meningkatkan penetrasi pasar di setiap wilayah dan mengevaluasi peluang ekspansi cabang untuk distribusi pendanaan yang lebih merata,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News