kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pada Juni 2021 kinerja semua jenis unitlink masih tertekan


Senin, 28 Juni 2021 / 15:56 WIB
Pada Juni 2021 kinerja semua jenis unitlink masih tertekan
ILUSTRASI. Nasabah mengamati kinerja produk unitlink salah satu asuransi jiwa?di Jakarta, Senin (30/11). Pada Juni 2021 kinerja semua jenis unitlink masih tertekan


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja unitlink (UL) hingga Juni 2021 di semua jenis masih tertekan. Baik unitlink berbasis pendapatan tetap, saham, dan campuran.

Merujuk data Infovesta hingga 18 Juni 2021, untuk unitlink pendapatan tetap rata-rata sebesar -0,23% tyd. Selanjutnya, ada unitlink campuran yang memberikan imbal hasil -2,35% ytd dan unitlink saham dengan imbal hasil -2,78% ytd.

Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, tekanan ini terjadi di tengah kinerja indeks pasar saham (IHSG) dan pasar obligasi (indeks SBN/Infovesta government bond index dan indeks korporasi/Infovesta corporate bond index) yang justru masih mencatat nilai positif dengan rata-rata masing masing sebesar 1,18% ytd dan 2,55% ytd. 

"Unitlink dari jenis pendapatan tetap yang mencetak kinerja lebih baik daripada jenis yang lainnya meskipun dengan rata-rata return yang masih negatif. Kondisi ini juga sejalan dengan rata-rata indeks reksa dana berbasis pendapatan tetap (infovesta fixed income funds index) yang juga negatif tipis yaitu sebesar -0,01%," jelas Praska kepada kontan.co.id, Senin (28/6).

Baca Juga: Diversifikasi aset disarankan di tengah ketidakpastian pasar keuangan

Sementara itu, pada indeks unitlink berbasis saham dan campuran, tekanan dipengaruhi oleh fluktuasi saham-saham berkapitalisasi besar di mana indeks LQ45 sepanjang ytd 18 Juni 2021 justru -7,67%.

Artinya, faktor strategi pengelolaan portofolio dari setiap jenis unitlink dan sejalan dengan kondisi pasar reksa dana yang juga relatif tertekan sepanjang ytd.

Selain itu, menurut Praska sentimen lonjakan inflasi di AS yang memicu kenaikan yield US Treasury tenor 10 tahun dan merebaknya kembali kasus Covid-19 di tengah program vaksinasi yang dijalankan menjadi penghambat laju kenaikan indeks pasar saham dan surat utang meskipun sejumlah data-data makroekonomi menunjukkan pemulihan.

Kendati demikian, Praska masih optimis hingga akhir tahun, kinerja indeks unitlink dari semua jenis berpeluang positif kendati tidak sebesar proyeksi awal tahun. Menurutnya, kinerja dari unitlink jenis saham berpeluang memimpin kinerja dengan dukungan sentimen pemulihan ekonomi di akhir tahun bisa jadi harapan penopang penguatan IHSG.

Baca Juga: Cara Mudah Beli Asuransi Lewat Traveloka, Mulai Dari Rp 15.000

"Terhambat-nya akselerasi karena masalah Covid-19 gelombang dua dan tiga di sejumlah negara yang kembali meledak bahkan lebih tinggi dari rekor sebelumnya," kata Praska.

Sementara itu, kata Praska unitlink juga masih berpeluang untuk menjadi fokus asuransi jiwa sepanjang tahun ini, namun dengan tantangan pengelolaan yang masih tinggi. "Mengingat ketidakpastian ekonomi masih besar dalam jangka pendek menengah," ujar Praska.

Selanjutnya: Banyak DPK Parkir di Bank, Unitlink dan Asuransi Jiwa Premi Tunggal Terungkit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×