Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Vice President DPLK Bank BRI Ira Irmalia Sjam menjelaskan, bahwa ada peserta yang mengalihkan investasinya dari pasar uang ke pendapatan tetap. Hal itu kemungkinan karena melihat perkembangan imbal hasil pendapatan tetap yang relatif lebih besar dibandingkan pasar uang.
“Saat ini investasi saham di DPLK BRI ditujukan kepada reksadana saham yang terdiversifikasi dan memiliki risiko lebih rendah dibanding menempatkan langsung pada saham sehingga arahnya lebih ke profil risiko dari peserta,” kata Ira.
Baca Juga: IHSG tumbang sepekan, kinerja reksadana pun ikut jeblok
Meski demikian, hanya sedikit peserta yang mengalih investasi dari saham ke portofolio berisiko lebih rendah. Secara total, peserta DPLK BRI berasal dari perorangan yang ikut sukarela serta korporat yang sebagain besar penentuan investasi dilakukan oleh perusahaan.
Sementara DPLK BNI merekomendasikan ke peserta untuk investasi ke pasar uang dan obligasi untuk menekan volatile pasar modal sesuai rencana pengelolaan dana pensiun. Pemimpin Unit DPLK BNI Saktimaya Murti mengaku, peserta tidak banyak melakukan perubahan portofolio ke saham.
“Karena volatile sangat tajam di saham, jika salah investasi maka uang pensiun bisa amblas. Jadi untuk dana pensiun sebaiknya moderat saja dalam berinvestasi karena iuran bulanan masih rendah yakni rata-rata belum sampai 7% dari pendapatan bulanan,” ungkapnya.
Hingga saat ini, sekitar 68% dana kelolaan di investasi ke deposito sementara 29% ke surat utang. Ketika kondisi pasar volatile, perseroan lebih mengamankan investasi peserta ketimbang berambisi mengejar target imbal hasil. Walaupun DPLK BNI punya delapan produk investasi dengan return investasi beragam.
Baca Juga: Meski ada ancaman corona, BI pastikan layanan ini masih tetap beroperasi normal
“Kami tidak ada target, kalau mengejar target tapi lupa keamanan investasi. Kami lebih kuratif daripada preventif sehingga dari awal sebaiknya dipisahkan antara kebutuhan pensiun dan kebutuhan untuk investasi lainnya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News