kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.961   -146,76   -2,06%
  • KOMPAS100 1.039   -24,60   -2,31%
  • LQ45 817   -17,20   -2,06%
  • ISSI 212   -4,24   -1,96%
  • IDX30 417   -9,40   -2,20%
  • IDXHIDIV20 503   -10,02   -1,95%
  • IDX80 118   -2,72   -2,25%
  • IDXV30 124   -2,43   -1,92%
  • IDXQ30 139   -2,57   -1,81%

Pasar saham diyakini akan sambut positif aksi korporasi perbankan pada tahun depan


Selasa, 14 Desember 2021 / 19:08 WIB
Pasar saham diyakini akan sambut positif aksi korporasi perbankan pada tahun depan
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi melalui atm di Tangerang Selatan, Senin (6/12). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/06/12/2021.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi korporasi tahun depan akan semakin ramai. Sejumlah bank, berencana menggelar rights issue dan menerbitkan obligasi untuk memperkuat permodalan. 

Mereka diantaranya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Ina Perdana Tbk, PT Bank of India Indonesia Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan PT Bank Mandiri Taspen.

Senior Investment Analyst Infovesta Utama Edbert Suryajaya menilai, aksi korporasi tersebut akan berdampak positif bagi pasar modal secara jangka panjang. Dengan catatan, emiten bank memiliki fundamental baik dan menarik bagi investor. 

"Hal tersebut karena bank tersebut mendapatkan tambahan dana untuk kembali melanjutkan ekspansinya. Harapannya dari sana perusahaan bertumbuh dan harganya juga naik," kata Edbert, Selasa (14/12). 

Baca Juga: Hingga awal Desember, pendanaan perbankan untuk Akseleran capai Rp 473 miliar

Namun secara jangka pendek, aksi korporasi tersebut bergantung pada rights issue yang ditawarkan. Sebab, baru-baru ini ada harga rights issue yang ditetapkan sangat rendah sehingga investor buru - buru melakukan aksi profit taking setelah eksekusi sehingga menekan harga saham. 

Di sisi lain, ramainya aksi korporasi tahun depan didorong oleh pemulihan ekonomi nasional dan konsumsi masyarakat. Mengantisipasi hal itu, perbankan mulai aktif kembali melakukan ekspansi bisnis. 

Sementara itu, penerbitan obligasi juga memiliki siklus khusus. Misalnya saja, bank akan menerbitkan obligasi karena surat utang tersebut segera jatuh tempo. Kemungkinan juga bank kembali menerbitkan baru untuk membayarkan kewajiban obligasi sebelumnya, atau dikenal dengan refinancing.  

"Hal tersebut juga didukung oleh suku bunga yang juga masih rendah dan belum naik. Nanti kalau naik, beban bunga untuk obligasi yang baru terbit kan juga jadi lebih besar," terangnya. 

Baca Juga: Perkuat permodalan, Bank Mantap siap rights issue pada tahun depan

Untuk dampak ke depan, ia memperkirakan aksi korporasi tersebut berdampak positif bagi pasar modal karena investor mendapatkan banyak alternatif investasi. Penerbitan obligasi misalnya, masih digemari investor institusi untuk menyimpankan dananya. 

Sementara rights issue, diperkirakan makin menarik investor institusi dan ritel karena bank mempunyai fundamental yang baik dan peluang penggalangan dana juga besar. Ditambah lagi, prospek suku bunga diperkirakan bergerak naik, maka alternatif pendanaan yang menjadi pilihan dari pasar modal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×