kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

PBI devisa ekspor akan suburkan bisnis divisi internasional bank


Kamis, 15 September 2011 / 18:40 WIB
PBI devisa ekspor akan suburkan bisnis divisi internasional bank
ILUSTRASI. Tingkat hunian di RSD Wisma Atlet meningkat, masyarakat diminta disiplin protokol 3M.


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Peraturan Bank Indonesia (PBI) devisa memberi peluang peluang perbankan lokal menangkap bisnis valuta asing (valas). Tak terkecuali, Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Divisi internasional yang salah satunya memiliki layanan trade finance pun dapat lebih berkembang. Demikian diakui oleh Direktur Utama BPD Riau Kepri Erzon.

BPD Riau Kepri sendiri sudah membuka divisi internasional sejak tiga tahun lalu. Hanya saja selama ini kontribusi divisi tersebut terhadap pendapatan belum terlalu besar, yakni sekitar lima persen.

"Di Riau banyak perusahaan kelapa sawit berskala nasional. Bank utama mereka di Jakarta. Uang hasil ekspor masuknya ke sana. Di Riau hanya berupa transaksi operasional," kata Erzon, Rabu (14/9).

Ia menuturkan pihaknya tengah melakukan pendekatan dengan para pelaku usaha agar ada pembagian bisnis di daerah.

"Beberapa sudah masuk, tapi belum besar," lanjutnya. Kendati peluang bisnis di sisi trade finance bagus, menurut Erzon sebaiknya BPD tidak lantas menjadikan bisnis tersebut sebagai fokus utama. Melainkan cukup sebagai bisnis pendukung.

"Lebih baik BPD ke Small Medium Enterprise, mikro dan konsumsi. Pasarnya masih besar dan terus tumbuh. Kalau BPD mau, bisa jadi pemimpin di sektor tersebut di," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×