Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Peraturan Bank Indonesia (PBI) devisa memberi peluang peluang perbankan lokal menangkap bisnis valuta asing (valas). Tak terkecuali, Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Divisi internasional yang salah satunya memiliki layanan trade finance pun dapat lebih berkembang. Demikian diakui oleh Direktur Utama BPD Riau Kepri Erzon.
BPD Riau Kepri sendiri sudah membuka divisi internasional sejak tiga tahun lalu. Hanya saja selama ini kontribusi divisi tersebut terhadap pendapatan belum terlalu besar, yakni sekitar lima persen.
"Di Riau banyak perusahaan kelapa sawit berskala nasional. Bank utama mereka di Jakarta. Uang hasil ekspor masuknya ke sana. Di Riau hanya berupa transaksi operasional," kata Erzon, Rabu (14/9).
Ia menuturkan pihaknya tengah melakukan pendekatan dengan para pelaku usaha agar ada pembagian bisnis di daerah.
"Beberapa sudah masuk, tapi belum besar," lanjutnya. Kendati peluang bisnis di sisi trade finance bagus, menurut Erzon sebaiknya BPD tidak lantas menjadikan bisnis tersebut sebagai fokus utama. Melainkan cukup sebagai bisnis pendukung.
"Lebih baik BPD ke Small Medium Enterprise, mikro dan konsumsi. Pasarnya masih besar dan terus tumbuh. Kalau BPD mau, bisa jadi pemimpin di sektor tersebut di," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News