Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) mencatatkan kinerja positif pada Semester I-2025.
Jika menilik laporan keuangan konsolidasian (unaudited) yang dipublikasikan di Harian Kontan pada 30 Juli 2025, Pegadaian mencatatkan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 3,58 triliun pada Semester I-2025. Nilai itu tumbuh 23,44% secara Year on Year (YoY).
Adapun peningkatan laba itu ditopang kinerja positif jumlah pendapatan usaha yang tercatat tumbuh sebesar 148,10% YoY menjadi Rp 39,87 triliun pada Semester I-2025. Secara rinci, pendapatan terbesar disumbang dari pendapatan penjualan emas yang tumbuh 330,33% secara YoY, dengan nilai sebesar Rp 27,24 triliun.
Pendapatan terbesar kedua disumbang oleh pendapatan sewa modal dan administrasi yang tumbuh 28,38% menjadi Rp 12,26 triliun.
Sementara itu, jumlah beban usaha PT Pegadaian tercatat sebesar Rp 35,17 triliun atau tumbuh 185,7% YoY pada Semester I-2025. Kontribusi jumlah beban usaha terbesar berasal dari beban harga pokok penjualan emas yang mencapai Rp Rp 26,38 triliun, atau tumbuh 333,17% YoY pada Semester I-2025.
Baca Juga: OJK Buka Suara Terkait Status Red Notice Interpol Adrian Gunadi Dirut Investree
Pada Semester I-2025, aset perusahaan tercatat sebesar Rp 121,06 triliun, atau tumbuh 17,97% YoY. Pegadaian juga mencatatkan ekuitas mencapai Rp 36,62 triliun, atau tumbuh tipis 1,81% YoY. Adapun liabilitas PT Pegadaian bertumbuh 26,71% YoY, menjadi sebesar Rp 84,44 triliun.
Kinerja bullion
Mengenai kinerja bullion, Kepala Divisi Bisnis Bullion Pegadaian Kadek Eva Suputra mengungkapkan per 15 Juli 2025, layanan deposito emas Pegadaian telah mencapai 1,3 ton. Dia mengungkapkan belum ada rencana untuk mengubah target pencapaian deposito emas pada akhir tahun ini yang sebesar 1,5 ton.
"Belum ada perubahan target," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (30/7).
Lebih lanjut, Kadek mengungkapkan jasa titipan emas korporasi telah mencapai 3 ton per 15 Juli 2025. Adapun layanan pinjaman modal kerja sudah mencapai omzet Rp 444 miliar, dengan outstanding pinjaman mencapai Rp 366 miliar per 15 Juli 2025.
Selain PT Lotus Lingga Pratama yang menjadi nasabah pertama layanan pinjaman modal kerja (PMK) emas PT Pegadaian, Kadek mengungkapkan saat ini sudah ada perusahaan lain yang menjadi nasabah PMK.
Kadek juga mengatakan transaksi perdagangan emas Pegadaian sudah mencapai 3,3 ton, dengan total omzet mencapai Rp 5,5 triliun per 15 Juli 2025.
Untuk mendorong kinerja bisnis bullion, PT Pegadaian terus melakukan sejumlah upaya, di antaranya melakukan seminar edukasi atau literasi pengenalan kegiatan usaha bullion dan investasi emas.
"Selain itu, melakukan pendekatan bussiness to bussiness, serta melakukan penjualan produk kegiatan usaha bullion kepada nasabah retail melalui seluruh outlet Pegadaian," kata Kadek.
Baca Juga: Pendapatan BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 11,9 Triliun Sepanjang 2024
Selanjutnya: Kinerja Emiten CPO Melesat per Semester I, Cermati Prospek dan Rekomendasinya
Menarik Dibaca: Film Pendek Keluarga Suami Adalah Hama jadi Konten Terlaris di Noice
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
