kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pegadaian siap geber penjualan emas


Kamis, 30 Agustus 2012 / 08:31 WIB
Pegadaian siap geber penjualan emas
ILUSTRASI. Pembelajaran daring atau online menjadi alternatif kegiatan belajar mengajar sejak pandemi COVID-19. Hal ini membuat anak lebih sering melihat layar gadget. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kenaikan harga emas membawa berkah bagi PT Pegadaian. Perusahaan milik negara ini bersiap memanfaatkan momentum kenaikan harga emas untuk terus menggeber penjualan emas batangan atau logam mulia. Ini sekaligus demi mengejar target penjualan logam mulia tahun ini seberat 2,3 ton.

Meski saat ini emas melandai, harga emas sempat menggeliat sejak beberapa pekan terakhir. Di Bursa Comex New York, harga emas pada pekan ini sempat menyentuh angka tertinggi US$ 1.675 per ons troi pada Senin (27/8). Sebelumnya, pamor emas sempat memudar dan mencapai harga termurah US$ 1.542 per ons troi 16 Mei 2012.

Wasis Djuhar, Direktur Pengembangan Bisnis Pegadaian, menyatakan, saat pamor emas memudar, masyarakat malah enggan membeli logam mulia. Walhasil, bisnis penjualan emas di Pegadaian sempat terimbas.

"Saat harga emas turun, penjualan logam mulia malah seret," kata Wasis, Rabu (29/8). Tak heran, penjualan logam mulia di Pegadaian sepanjang semester pertama 2012 belum mencapai separuh dari target tahun ini. Mereka baru menjual emas 1,02 ton atau senilai Rp 540 miliar.

Namun, manajemen meyakini, target penjualan logam mulia tahun ini bisa tercapai. Apalagi, adanya tren kenaikan harga emas, Pegadaian meyakini minat konsumen meningkat. "Ini memang fenomena, saat harga emas turun, masyarakat urung membeli, tapi saat harga naik, daya beli justru meningkat," terang Wasis.

Ia juga tidak tahu penyebab fenomena itu. Dugaannya, pembeli logam mulia di Pegadaian adalah masyarakat awam. "Mereka tidak memiliki jiwa spekulan yang memborong saat harga murah," ujar Wasis.

Pegadaian juga memanfaatkan momentum pasca Lebaran dan jelang tutup tahun. Wasis meyakini, masyarakat tidak menghabiskan uang tunjangan hari raya (THR).

"Sisa THR dan bonus akhir tahun pasti akan dimanfaatkan untuk investasi emas," kata Wasis.

Bersamaan itu, manajemen Pegadaian juga berkonsolidasi internal untuk persiapan terjun ke lantai bursa. Rencananya, Pegadaian menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun depan.

Asal tahu saja, selain jasa gadai, Pegadaian juga melayani penjualan emas. Layanan ini melalui dua lini usaha, yakni Galeri 24 dan Mulia. Melalui layanan ini, Pegadaian menjual logam mulia berbobot dari 5 gram hingga 1 kg, dengan pembayaran secara bertahap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×