Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) telah melakukan stress test dampak Covid-19 terhadap pendapatan premi industri sepanjang tahun 2020. Wakil Ketua Bidang Statistik dan Penelitian AAUI Trinita Situmeang menyatakan pendapatan premi asuransi umum bisa turun 15% hingga 25% dibandingkan 2019 lalu. Sebelumnya, pada akhir 2019, asosiasi memproyeksi bisnis bisa tumbuh 17%, sayangnya Covid-19 menghambat harapan ini.
“Proyeksi pertumbuhan kami lakukan studi di asosiasi dan pertimbangkan angka-angka yang ada, kami proyeksi hingga akhir tahun pendapatan premi turun 15% hingga 25%. Namun dalam keadaan terburuk bisa turun 30% dibandingkan 2019. Karena akan terjadi penurunan signifikan di lini yang menjadi penopang asuransi umum,” ujar Trinita pada pekan lalu.
Baca Juga: Hadapi corona, Cigna beri perlindungan asuransi Rp 30,25 miliar bagi tenaga medis
Sepanjang 2019 lalu, asuransi umum mampu meraup pendapatan premi senilai Rp 79,71 triliun. Nilai itu tumbuh 14,1% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 69,85 triliun.
Adapun hingga saat ini lini bisnis yang menjadi penopang bisnis asuransi ialah kendaraan bermotor menyumbang 25,1%, properti 22,3%, asuransi kredit sebesar 13,6%, dan kecelakaan diri dan kesehatan sebanyak 13,2%. Bila ditotalkan keempat lini bisnis menyumbang 74,2% dari total premi asuransi umum sepanjang kuartal 1-2020.
“Keempat-kempat ini bisa turun sepanjang pandemi, beberapa lini bisnis tersebut sudah turun seperti properti sudah turun 5,2%. Asuransi kredit juga perlu diwaspadai karena bisa meningkat akibat pandemi. Nah penurunan di keempat bisnis ini lah yang bisa menggerakkan penurunan asuransi umum sepanjang 2020,” tambah Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe.
Baca Juga: Allianz Utama bukukan premi Rp 1,2 triliun ditopang segmen komersial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News