kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelaku pasar ikut-ikutan menahan manuver bisnisnya


Kamis, 23 Oktober 2014 / 12:25 WIB
Pelaku pasar ikut-ikutan menahan manuver bisnisnya
ILUSTRASI. Inilah Syarat dan Tata Cara Mendaftar Rekrutmen Bersama BUMN 2023


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ditundanya pengumuman kabinet Jokowi-Jusuf Kalla membuat para pelaku usaha dan juga investor ikut-ikutan menahan manuver bisnisnya.

Kepala ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti mengungkapkan, sejatinya investor berharap Presiden Jokowi segera mengumumkan susunan kabinetnya. Sehingga, pelaku pasar bisa kembali menaruh dananya di Indonesia.

Menurut Destry, sejauh ini para investor memiliki kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia. Namun dengan adanya penundaan pengumuman susunan kabinet pemerintahan Jokowi, membuat para investor ragu akan kondisi politik Indonesia.

"Dengan adanya delay seperti ini, akhirnya menimbulkan tanda tanya di pasar, apa benar yang kemarin hasil kesepakatan politik itu bagus," kata Destry saat Forum Internasional Financial Inclution (IFC) di Jakarta, Kamis (23/10).

Meski begitu, Destry menuturkan bahwa kondisi nilai tukar rupiah dan bursa saham tidak sepenuhnya terkena dampak dari kondisi politik di dalam negeri. Destry bilang, kondisi tersebut masih tergantung dari situasi ekonomi global.

Ia menilai, penundaan pengumuman susunan kabinet hanya akan berdampak pada pelemahan pergerakan pasar keuangan di Indonesia.

‎"Kalau saya lihat dengan kondisi seperti ini, masih sulit menentukan rupiah akan berapa. Jika keadaan seperti ini, rupiah sulit kembali ke level fundamental yang ada di Rp 11.500 per US$," jelasnya.

Mengingat kondisi seperti itu, Destry berharap agar Presiden Jokowi dapat segera mengumumkan susunan kabinet yang akan membantunya. Sehingga para investor tidak ragu dan dapat menaruh dananya kembali di Indonesia.

Catatan saja, data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), Kamis (23/10) menunjukkan nilai tukar rupiah yang melemah tipis ke level Rp 12.034 per dollar AS. Rupiah terkoreksi dari level Rp 12.026 per dollar AS pada perdagangan sebelumnya.

Sementara data valuta asing Bloomberg, mencatat nilai tukar rupiah melemah 0,19 persen ke level Rp 12.036 per dollar AS, pada perdagangan pukul 10:05 waktu Jakarta. Nilai tukar rupiah juga tercatat dibuka melemah di level Rp 12.027 per dollar AS. Tak bergerak secara signifikan, nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran 12.027 - 12.040 per dollar AS.‎

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×