kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelayaran lesu, premi asuransi marine cargo turun


Senin, 19 Desember 2016 / 10:33 WIB
Pelayaran lesu, premi asuransi marine cargo turun


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bisnis asuransi pengangkutan kapal atau marine cargo tengah lesu. Turunnya pengiriman barang lewat jalur laut menjadi penyebab penurunan premi.

Direktur PT Asuransi Jasa Tania (Jastan) Ade Zulfikar menjelaskan, sepinya pengiriman barang lewat laut disebabkan karena tidak maksimalnya bisnis para eksportir. Dus, pengiriman barang ke luar negeri atau kegiatan ekspor menciut.

Faktor lain, lesunya bisnis komoditas sehingga berdampak pada pengiriman hasil komoditas antarpulau yang masih mengandalkan pengiriman via perairan. Akibatnya premi yang dikantongi Jastan dari lini usaha asuransi marine cargo pun menurun.

Sampai kuartal III-2016, Ade bilang, premi dari lini bisnis tersebut turun sekitar 25%. Per akhir kuartal III-2015, Asuransi Jastan masih dapat mengantongi premi sebesar Rp 16,1 miliar dari marine cargo. "Namun pada periode tahun ini hanya sebesar Rp 11,9 miliar," terang Ade.

Secara umum, menurut dia, kondisi bisnis asuransi umum tahun ini memang lebih menantang. Oleh sebab itu, Jastan makin selektif dalam memilih potensi bisnis yang akan digarap termasuk di lini marine cargo.

Kondisi pengiriman barang di tiga bulan terakhir tahun ini juga belum menunjukan kemajuan yang signifikan. Makanya potensi kelesuan di lini bisnis tersebut diperkirakan akan berlanjut sampai 2016 berakhir.

Kondisi serupa juga dirasakan PT Asuransi Aspan. Budi Herawan, Direktur Aspan, mengakui premi yang diperoleh perusahaannya berkurang lantaran sepinya pengiriman barang lewat kapal.

Menurutnya, dibanding kuartal ketiga tahun lalu, pendapatan premi Aspan dari lini usaha marine cargo susut sampai 30%. "Dari sisi kontribusi saat ini sekitar 10%," imbuh Budi.

Hingga kuartal III-2016, total premi yang didapat Aspan mencapai Rp 400 miliar. Dari jumlah itu, premi marine cargo menyumbang Rp 40 miliar.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, perolehan premi secara industri dari marine cargo memang menyusut. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, premi yang diperoleh perusahaan asuransi umum dari lini usaha tersebut tercatat sebesar Rp 2,2 triliun. Jumlah tersebut turun 4,9% dibanding periode yang sama tahun 2015.

Kontribusi premi marine cargo terhadap keseluruhan premi yang diperoleh industri asuransi umum juga ikut menurun, yakni dari sebelumnya 5,4% menjadi hanya 4,7%.

Seperti diketahui, perlindungan asuransi marine cargo meliputi kerusakan barang karena kapal terbalik, tenggelam, tabrakan, cuaca buruk Selain itu juga risiko selama loading atau unloading barang angkutan, kebakaran, dan pencurian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×