Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi rupiah yang sedang melemah beberapa waktu belakangan ini diperkirakan turut berdampak pada return on investment (ROI) Dana Pansiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah Muamalat.
Menurut Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Syariah Muamalat Sulistyowati, kondisi mata uang garuda yang sedang bergerak fluktuatif ini juga diikuti oleh indeks harga saham gabungan (IHSG). Dus, kinerja dari instrumen seperti saham dan reksadana turut menciut.
"Sukuk juga ikut turun, hanya deposito yang relatif stabil malah ada yang meningkat meskipun sedikit sekali," terang Sulistyowati kepada Kontan.co.id, Senin (10/9).
Lebih lanjut, Sulistyowati mengakui kondisi yang terjadi akan berdampak pada return perusahaan. Sampai akhir tahun ini, DPLK Syariah Muamalat sendiri mematok target imbal hasil sebesar 8%. Sedangkan sampai Juni 2018, return yang dihasilkan sebesar 4,4%.
"Return di Juli malah turun, karena minusnya banyak dan sepertinya makin turun ya. Tapi kita tetap optimistis, berharap semoga pemerintah bisa campur tangan agar tidak semakin jeblok," ungkapnya.
Strategi penempatan investasi DPLK Syariah Muamalat juga terhitung konservatif. Untuk menghadapi gejolak pasar, Sulistyowati bilang pihaknya mengalihkan instrumen yang cenderung aman seperti instrumen deposito yang memiliki porsi dominan 50%. Lalu sukuk sebesar 40% dan sisanya lagi kombinasi saham dan reksadana yakni 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News