kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemain Fintech Terus Perluas Penyaluran Pinjaman ke Luar Jawa


Jumat, 11 Maret 2022 / 20:19 WIB
Pemain Fintech Terus Perluas Penyaluran Pinjaman ke Luar Jawa
ILUSTRASI. Peer to Peer Lending.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jangkauan penyaluran dana fintech masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyebut, sejauh ini penyaluran ke wilayah luar Jawa masih 18%, sedangkan sisanya 82% pembiayaan disalurkan di wilayah Jawa.

Memang, jika melihat data industri dari OJK, akumulasi pendanaan yang diberikan ke luar Jawa masih stagnan secara bulanan. Di Januari 2022, dana yang disalurkan senilai Rp 2,39 triliun atau sama seperti periode di Desember 2021.

Meski masih belum dominan, para pemain fintech mengaku akan terus menggenjot penyaluran dana ke luar Jawa.

Misalnya saja, pemain fintech Akseleran yang secara kumulatif, di awal tahun ini, sejak Januari hingga 1 Maret 2022, total penyaluran pinjaman usaha Akseleran di luar Pulau Jawa sudah menembus angka lebih dari Rp 29 miliar.

Baca Juga: AFPI Paparkan Sejumlah Fokus Kinerja pada Tahun Ini

Sementara total penyaluran pinjaman usaha Akseleran di luar Pulau Jawa hingga 1 Maret 2022 telah mencapai Rp 322,5 miliar lebih atau 8,7% dari total kumulatif pinjaman Akseleran secara keseluruhan di sepanjang tahun 2021.

CEO Akseleran, Ivan Tambunan menyebut, pencapaian kontribusi dari pinjaman usaha Akseleran di luar Jawa yang sebesar 8,7% tersebut sudah mengalami kenaikan 3,3% dibandingkan realisasi di bulan Oktober 2021. Sedangkan untuk tahun 2022

"Tahun ini Akseleran menargetkan total pinjaman usaha sebesar Rp 4 triliun atau dua kali lipat dari yang ditargetkan di tahun 2021. Kami berharap dari target tersebut, dapat menambah kontribusi penyaluran pinjaman usaha Akseleran di luar Pulau Jawa secara kumulatif dapat menjadi 10%-15%," ujar Ivan kepada kontan.co.id.

Adapun penetrasi untuk wilayah-wilayah penyebarannya, antara lain Kalimantan Timur, Riau, Lampung, Gorontalo, dan Sumatra Utara. Ivan mengatakan, untuk wilayah-wilayah ini memiliki potensi UMKM yang bergerak di sektor engineering, construction, coal & related energy, power, oil & gas, business & consumer service, dan electrical equipment.

"Saat ini porsi pinjaman usaha Akseleran secara total kumulatif untuk di Pulau Jawa masih mendominasi di angka 91% dan sisanya berada di luar Pulau Jawa," ucapnya.

Baca Juga: Ini 3 Faktor Penyebab Kinerja Fintech P2P Lending Tumbuh 89% Tahun 2021

Ia menjelaskan, bahwa sering kali proyek yang didanai Akseleran berada di luar Jawa tetapi domisili peminjam (borrower) ada di Jakarta. Oleh karena itu, pihaknya berharap penilaian pembiayaan luar Jawa tidak dilihat hanya dari domisili peminjam, tapi dapat juga dari lokasi pekerjaannya.

Sementara itu, di tahun 2022, KoinWorks menargetkan penyaluran pinjaman sebesar lebih dari Rp 12 triliun yang merata ke seluruh Indonesia.

"Kendati kondisi pandemi yang masih berlangsung, KoinWorks optimis kondisi usaha UKM di tahun 2022 ini semakin kuat apalagi di sektor UKM digital. Mekanisme pendanaan KoinWorks yang dilakukan secara digital juga memudahkan para pelaku UKM di luar Jawa untuk mendapatkan akses pembiayaan melalui KoinWorks dan diharapkan dapat membantu pemerataan akses keuangan di seluruh Indonesia," ungkap Jonathan Bryan, Chief Marketing Officer KoinWorks.




TERBARU

[X]
×