Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski transaksi pembayaran non tunai dan digital makin diterima oleh masyarakat, transaksi menggunakan kartu dan uang kartal masih tetap tumbuh. Gubernur Bank Indonesia (BI).
Perry Warjiyo menyatakan nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit juga mengalami pertumbuhan 12,5% year on year (yoy) menjadi Rp 764,5 triliun per April 2022.
Adapun jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada April 2022 meningkat 23,2% yoy mencapai Rp 1.039,1 triliun. Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI.
Baca Juga: BI Catat Transaksi Digital Banking Tembus Rp 5.338,4 Triliun di April 2022
"Antara lain dengan melanjutkan kerja sama kelembagaan dalam pengedaran uang Rupiah ke daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil), dan memastikan kelancaran proses arus balik uang kartal (inflow) pasca periode Idul Fitri 1443 H," tuturnya secara virtual pada Selasa (23/5).
Seiring dengan itu, BI melihat transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
Baca Juga: BI Memproyeksikan Inflasi pada 2022 Bisa Berada di Atas 4%
"Nilai transaksi uang elektronik (UE) pada April 2022 tumbuh 50,3% year on year (yoy) mencapai Rp34,3 triliun. Sedangkan nilai transaksi digital banking meningkat 71,4% yoy menjadi Rp5.338,4 triliun," jelasnya.
Untuk mendukung Program Championship Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), Bank Indonesia senantiasa bersinergi dan memperkuat koordinasi dengan Pemda melalui Satgas P2DD dan TP2DD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News