Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati proyek infrastruktur sedang berjalan kencang, bisnis pembiayaan alat berat PT Buana Finance Tbk di kuartal III-2018 justru merosot 5%.
Herman Lesmana, Direktur Financial Lease Buana Finance mengatakan total pembiayaan alat berat hingga kuartal III-2018 sebesar Rp 664 miliar.
“Secara year on year (yoy) mengalami penurunan sekitar 5,0% dari 704 miliar. Untuk target Rp 1,25 triliun kami sesuaikan. Sehingga untuk tahun ini perusahaan menargetkan pembiayaan alat berat sebesar Rp 930 miliar,” katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/10).
Hermana bilang ada beberapa hal yang memicu melorotnya penyaluran pembiayaan alat berat diantaranya yakni ketersediaan unit yang terbatas, kenaikan kurs yang berdampak pada naiknya harga unit alat berat, hingga pengaruh ekonomi global utamanya berkaitan dengan permintaan ekspor komoditas.
“Untuk mencapai target pembiayaan akhir tahun, kami akan memaksimalkan database good existing lessee, fokus pada top supplier, juga fokus pada sektor industri seperti: konstruksi, tambang dan perkebunan,” jelasnya.
Tak hanya pembiayaan alat berat yang mengalami penurunan, pembiayaan secara keseluruhan juga diakui merosot.
“Total Pembiayaan keseluruhan hingga kuartal III-2018 sebesar Rp 2,19 triliun secara yoy mengalami penurunan sebesar 10% dari 2,44 triliun,” tambahnya.
Melihat pertumbuhan pembiayaan yang negatif, perusahaan kemudian terpaksa merevisi target pembiayaan tahunannya. Awal tahun 2018, Buana Finance menargetkan dapat menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp 3,53 triliun, kemudian perusahaan melakukan peyesuaian di paruh kedua tahun ini menjadi Rp 3,13 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News