Reporter: Dina Farisah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Upaya pemerintah menggenjot infrastruktur membawa berkah bagi PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF). Lembaga pembiayaan infrastruktur ini membidik target kucuran pembiayaan di tahun 2016 melonjak 72,72% dari tahun lalu.
Presiden Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance Sukatmo Padmosukarso mengatakan, pada 2015 lalu, total pembiayaan IIF mencapai
Rp 5,5 triliun. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dari pembiayaan infrastruktur di tahun sebelumnya.
Nah, pada tahun bershio Monyet Api ini, IIF membidik target total pembiayaan bisa mencapai Rp 9,5 triliun. "Tahun ini, pembiayaan kami ingin bertambah Rp 4 triliun dibandingkan tahun lalu," ujar Sukatmo, Selasa (12/1).
Menurut Sukatmo, beberapa pembiayaan proyek infrastruktur sudah di tangan. Para pemegang saham memandatkan IIF terlibat dalam beberapa proyek. Misal, jalan tol, jembatan, transportasi laut seperti pelabuhan.
Di tahun ini, IIF membidik proyek pelabuhan laut di Sumatra. Lantaran nilainya mencapai triliunan rupiah, lembaga pembiayaan infrastruktur ini menggandeng pemegang saham seperti Asian Development Bank (ADB). Lalu, IIF juga mengincar pelabuhan laut di Sulawesi. Nilainya ditaksir mencapai US$ 60 juta.
Dari proyek infrastruktur pelabuhan udara, Sukatmo bilang, pihaknya sedang berdiskusi untuk proyek pengembangan sepuluh lapangan terbang yang belum komersial dan tidak dikelola oleh PT Angkasa Pura.
Sektor lainnya yang juga dijajaki oleh IIF adalah pembiayaan sektor telekomunikasi dan kelistrikan. Perusahaan ini tertarik mendanai proyek Palapa Ring yang saat ini masih dalam proses tender. Sementara, di sektor kelistrikan, IIF menjajaki peluang pembiayaan 30 proyek bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air (hydro power).
Dari portofolio pembiayaan, IIF banyak mengalokasikan pinjaman untuk energi baru dan terbarukan. Porsinya antara 30% - 40% dari total pembiayaan. Sebanyak 30% diparkir di proyek telekomunikasi. Sedangkan, pembiayaan jalan tol sebesar 10% - 12%.
Total modal IIS saat ini sebesar Rp 2,2 triliun. Untuk sumber pendanaan, IIF akan memperoleh kucuran dana sebesar US$ 300 juta dari ADB dan Bank Dunia. IIF juga berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun di semester pertama tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News