kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembiayaan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh Tahun Ini


Kamis, 20 Januari 2022 / 19:27 WIB
 Pembiayaan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh Tahun Ini
ILUSTRASI. Penjualan mobil bekas pada sentra mobil bekas Bintaro Tangerang Selatan, Rabu (12/1). Pho. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/12/01/2022.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya perpanjangan diskon PPnBM untuk mobil baru kemungkinan bisa menggeser minat pada mobil bekas. Namun, perusahaan multifinance masih optimis bahwa pembiayaan mobil bekas masih tumbuh di tahun ini.

Kalau melihat data dari OJK per November 2021, pembiayaan mobil bekas memiliki tren penurunan sejak Juni 2021. Nilainya dari Rp 56,4 triliun di Juni 2021 menjadi sekitar Rp 54,3 triliun pada November 2021.

Secara tahunan, nilai pembiayaannya pun juga turun 6,54% yoy di November 2021 dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 58,07 triliun. Padahal, pembiayaan mobil bekas sempat tumbuh di Agustus 2021 sebanyak 7,01% yoy.

Meskipun demikian, Presiden Direktur CIMB Niaga Finance (CNAF) Ristiawan Suherman optimis bahwa pembiayaan mobil bekas masih bisa tumbuh. Alasannya, ia melihat daya beli masyarakat belum balik ke masa sebelum covid walaupun sudah ada perbaikan dibanding tahun 2020.

Baca Juga: Jerry Ng Berpeluang Kuasai 57% Saham BFI Finance Lewat Tender Offer

“kebutuhan masih akan tetap tinggi dan daya beli masih belum pulih 100%,” ujar Ristiawan.

Adapun, Total pencairan kredit CNAF  sepanjang 2021 sebesar Rp 5,7 triliun. Sementara, 42% dari nilai tersebut atau sebesar Rp 2,4 triliun datang dari pembiayaan mobil bekas. 

Sementara itu, Aris pun mengungkapkan bahwa CNAF tetap akan menyeimbangkan pembiayaan mobil baru dan mobil bekas di level yang sama yaitu 50% agar pertumbuhan aset dapat seimbang  dengan tingkat kesehatan portfolio juga pendapatan. 

“Mobil bekas walaupun dari sisi resiko akan sedikit lebih tinggi dari pembiayaan mobil baru tapi dari sisi pendapatan bunga dan lainnya mobil bekas yg juga lebih tinggi dari pembiayaan mobil baru,” ujar Ristiawan yang tahun ini menargetkan pertumbuhan pembiayaan mobil bekas bisa mencapai 20%.

Baca Juga: Pembiayaan Alat Berat Diproyeksi Naik Tahun Ini, Berikut Faktor Pendorongnya

Sementara itu, Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo juga memiliki pandangan yang sama dengan menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan untuk mobil bekas senilai Rp 2.8 triliun. Sebagai perbandingan, realisasi pembiayaan segmen tersebut di 2021 senilai Rp 1,75 triliun.

“Mobil bekas masih ada segmen yang akan kita tapping atau masuk tahun 2022 yaitu UsedCar Premium Segmen,” ujar Harjanto.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×