Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan perusahaan modal ventura ataupun syariah (PMV/S) terus terkontraksi di sepanjang tahun 2024. Hal ini akibat fenomena tech winter yang masih terjadi hingga saat ini.
Seperti yang diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga September 2024, pembiayaan modal ventura terkoreksi 8,10% secara year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 16,25 triliun.
Namun, jika dilihat dari kinerja pembiayaan industri modal ventura tiap bulannya, di sepanjang 2024 ini, penurunan paling besar terjadi pada April 2024 yang anjlok hingga 12,61% yoy dengan pembiayaan sebesar Rp 16,32 triliun.
Baca Juga: Hadapi Ketidakpastian Pasar Global, Begini Fokus Pembiayaan MBK Venture
Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan adanya perlambatan pembiayaan oleh industri modal ventura saat ini karena beberapa faktor eksternal dan internal.
“Berdasarkan analisa kami, faktor internal yaitu adanya risk based approach setiap PMV/S yang berbeda. Saat ini ada beberapa perusahaan yang melakukan perbaikan risk management sehingga aktivitas pembiayaan ikut terpengaruh," kata Eddi kepada Kontan.co.id, Rabu (6/11).
Sedangkan dari faktor eksternal, menurut dia yakni, masih terjadi ketidakpastian global akibat tingginya tensi geopolitik, potensi meluasnya perang dagang, serta kinerja perekonomian global yang masih di bawah ekspektasi.
Baca Juga: Fintech Lending dengan TWP90 di Atas 5% Bertambah Menjadi 22 per September 2024
Selain itu, Eddi mengungkapkan bahwa fokus pembiayaan modal ventura saat ini bergeser dari yang sebelumnya menyasar ke perusahaan rintisan atau startup, menjadi perusahaan yang menunjukkan tingkat profitabilitas dan arus kas yang sehat dan jelas.
“Maka tren yang sebelumnya mendominasi pasar dengan strategi bakar uang untuk pertumbuhan cepat kini mulai ditinggalkan," ungkapnya.
Kendati begitu, Eddi tetap optimistis proyeksi pembiayaan modal ventura di Indonesia akan tumbuh, seiring dengan tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai saat ini.
Eddi memprediksi bahwa penyaluran modal ventura bisa mencapai Rp 20 triliun hingga akhir 2024.
Selanjutnya: Meski Tertekan, Yield SUN Masih Lebih Menarik Dibandingkan Tetangga
Menarik Dibaca: Hujan Turun Merata, Ini Ramalan Cuaca Besok (8/11) di Banten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News