Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira) sepertinya harus legowo dengan pencapaian tahun lalu. Total penyaluran pembiayaannya cuma naik 6% menjadi sebesar Rp 48,3 triliun. Padahal, pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor roda empat perseroan mencapai 17%. Kenapa, ya?
Selidik punya selidik, ternyata, pembiayaan sepeda motor Adira Finance jalan di tempat. Adapun, total sepeda motor yang dibiayai perseroan tahun lalu sebanyak 1,7 unit. “Angka ini sama persis dengan realisasi tahun lalu,” ujar I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance, Rabu (12/2).
Maklumlah, sambung dia, aturan batas minimum uang muka (down payment) mulai berlaku. Selain itu, Bank Indonesia terus mengerek suku bunga acuan (BI rate) yang mengakibatkan biaya dana semakin bengkak. Walhasil, bunga kredit untuk booking baru lebih tinggi ketimbang kontrak sebelumnya.
Secara total, anak usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk tersebut menyalurkan pembiayaan untuk 1,9 juta unit roda empat dan roda dua, baik baru maupun bekas. Pembiayaan sepeda motor mendominasi, namun tidak menunjukkan pertumbuhan. Sementara, pembiayaan roda empat masih menunjukkan pertumbuhan 6% (dari sisi unit).
Dari sisi nilai pembiayaan, pembiayaan booking baru perseroan tercatat sebesar Rp 3,38 triliun. Sebanyak 60% di antaranya mengalir untuk sepeda motor dan sisanya untuk mobil. Secara outstanding yang sebesar Rp 48,3 triliun, sebanyak 51% mengalir untuk pembiayaan motor dan sisanya untuk mobil. Adira sendiri mencatat, sepertiga dari total pembiayaannya mengalir untuk otomotif seken.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News