kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pemegang Saham Pengendali Bank Maspion (BMAS) Beralih ke Kasikornbank Thailand


Selasa, 31 Mei 2022 / 06:15 WIB
Pemegang Saham Pengendali Bank Maspion (BMAS) Beralih ke Kasikornbank Thailand
ILUSTRASI.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) akan segera berganti pemegang saham pengendali. Bank milik pengusaha Alim Markus ini akan beralih kendali ke Kasikornbank Public Company Limited, bank asal Thailand.

Saat ini Kasikornbank sudah menjadi pemegang saham di Bank Maspion namun masih dengan kepemilikan minoritas yakni 9,99%. 

Berdasarkan keterbukaan informasi Bank Maspion di Bursa Efek Indonesia (BEI), para pemegang saham perseroan yakni PT Alim Investindo, PT Maspion, PT Husin Investam, PT Maspion Investindo dan lima pemegang saham individu telah menandatangani perjanjian penjualan saham atau conditional sale and purchase agreement (CSPA) dengan Kasikorn Vision Financial Company Pte, ltd (KVF) pada 30 Mei 2022. 

Lewat perjanjian itu, unit usaha Kasikornbank tersebut akan membeli saham gabungan yang dijual para pemilik saham Bank Maspion tersebut dan akan membeli saham baru yang diterbitkan dalam rangka penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. 

Baca Juga: Kasikorn Caplok 30,01% Saham BMAS, Usai Rights Issue Bakal Kuasai 67,5% Bank Maspion

PT Maspion akan menjual 12,46% kepemilikannya ke  KVF, PT Alim Investindo 8,17%, Husin Investama 2,81%. Maspion Investindo 2,46% dan lima pemegang saham individual 2,46%. 

Pembelian saham dari pemegang saham eksisting serta pembelian saham rights issue itu akan mengakibatkan KVF dan Kasikornbank mengendalikan 67,5% saham Bank Maspion.

Iis Herjati Direktur Bank Maspion mengatakan,  penyelesaiakn transaksi akan dilakukan setelah dapat persetujuan dari Bank of Thailand, seluruh persyaratan di CSPA dipenuhi,  persetujuan OJK atas uji kemampuan dan kepatuhan terhadap  KVF dan Kasikornbank, persetujuan pemegang saham perseroan dan rights issue BMAS mendapat pernyataan efektif dari OJK.

"Transaksi tersebut diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas kepada  layanan jasa perbakan oleh Bank Maspion kepad ainvestor-investor Thailand yang berinvestasi di Indonesia, terutama invstasi yang dilakukan di lokasi yang sama dengan kantor pusat dan jaringan kantor cabang Bank Maspion di Indonesia," kata Iis dalam keterbukaan tersebut, Senin (30/5).

Sehingga pada akhirnya, lanjut Iis, perubahan pengendali itu diharapkan  akan meningkatkan kinerja perseroan ke depannya. 

Selain itu, transaksi ini diharapkan dapat mendukung perseroan untuk memiliki fondasi yang kuat dalam rangka menyediakan produk  dan layanan yang inovatif dan kompetitif.

Sementara berdasarkan laporan Bloomberg, Senin (30/5), Kasikorn Vision Financial berencana menginvestasikan US$ 220 juta atau sekitar Rp 3,19 triliun (asumsi kurs Rp 14.500) di Bank Maspion. 

Baca Juga: 8 Bank Dikejar Tenggat Waktu Pemenuhan Modal Inti Rp 3 Triliun, Simak Strateginya

Usulan investasi di Bank Maspion diharapkan akan rampung pada akhir 2022 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun saham Bank Maspion saat ini masih dikendalikan oleh PT Alim Investindo dengan kepemilikan 62,01%. Sebanyak 12,46% saham bank ini dimiliki oleh PT Maspion, 5,87% dimiliki PT Guna Investindo, dan Kasikornbank hanya memiliki 9,99%. Selebihnya dimiliki oleh publik. 

BNP Paribas bertindak sebagai penasihat keuangan PT Alim Investindo dalam transaksi ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×