kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Penarikan Kendaraan oleh Multifinance Mulai Berangsur Mulai Menurun


Senin, 20 Desember 2021 / 16:50 WIB
Penarikan Kendaraan oleh Multifinance Mulai Berangsur Mulai Menurun
ILUSTRASI. Suasana kantor perusahanan multifiance Mandiri Utama Finance di Jakarta, Rabu (3/11). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/11/2021.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis multifinance perlahan mulai berangsur pulih sejalan dengan efek pandemi Covid-19 yang mulai mereda. Meskipun, ada kekhawatiran baru terkait varian baru Omicron yang bisa memberikan pukulan kembali.

Salah satu tanda kalau bisnis multifinance ini mulai berangsur pulih ialah penarikan unit kendaraan nasabah dilakukan perusahaan multifinance mulai menurun. Hal tersebut terjadi pada Mandiri Utama Finance (MUF) yang saat ini sudah di bawah 800 unit per bulan dengan NPF di level 0,97%.

“Tren penarikan unit saat ini cenderung menurun. Penarikan tertinggi di semester 1 2021 mencapai lebih dari 1.400 unit,” ujar Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja kepada KONTAN, Senin (20/12).

Menurut Stanley, jumlah penarikan unit saat ini sudah setara kondisi sebelum pandemi. Oleh karenanya, ia melihat seharusnya terkait penarikan ini sudah relatif normal ke depannya.

Baca Juga: Pefindo: Kenaikan Suku Bunga Tak Berdampak pada Penerbitan Obligasi Multifinance

Selain itu, Stanley juga menjelaskan bahwa selama ini unit-unit yang ditarik itu dilelang melalui balai lelang. Adapun, hasil lelang tersebut rata-rata bisa menutup 88% hingga 89% dari sisa hutang tunggakan.

Sementara itu, penarikan unit di Clipan Finance juga mengalami penurunan dengan nilainya stabil sejak pertengahan 2021 sekitar Rp 15 miliar per bulan. Sebagai perbandingan, tahun 2020 rata-rata nilai penarikan unit mereka sebesar Rp 18 miliar per bulan.

Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan bahwa penurunan tersebut bukan karena kemampuan bayar nasabah yang sudah kembali normal melainkan kondisi pandemi membuat proses penarikan unit tidak optimal.

Ia bahkan menargetkan penarikan unit di Clipan Finance bisa mencapai Rp 30 miliar per bulan. Mengingat, saat ini tren penghapusbukuan 2021 di Clipan Finance mencapai angka tersebut. “Tahun 2022 ada customer yang masa restrukturisasinya berakhir dan jika pandemi terkendali maka kami harapkan penarikan bisa dilakukan lebih optimal,” ujar Harjanto.

Baca Juga: Mandiri Tunas Finance Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Rp 800 Miliar

Sedikit berbeda, CIMB Niaga Auto Finance justru masih mencatat ada kenaikan jumlah penarikan unit. Per November, ada 1030 unit yang ditarik dari nasabah. “Meningkat dari angka 661 di tahun 2020 atau peningkatan sebanyak 369 unit,” ujar Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman.

Meskipun demikian, Ristiawan optimis angka tersebut bisa mulai turun di tahun depan. Ia optimis kemampuan bayar nasabah akan meningkat sejalan dengan pengendalian covid yang dirasa baik di Indonesia dan membaiknya perekonomian di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×