kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   19.000   1,25%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Pencadangan lebih rendah, laba bank bisa optimal


Senin, 01 Februari 2016 / 21:44 WIB
Pencadangan lebih rendah, laba bank bisa optimal


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) perbankan bakal lebih rendah di tahun 2016 ini.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK, Irwan Lubis mengatakan, pada tahun 2016 dengan asumsi ekonomi membaik maka pencadangan bank diperkirakan akan mengalami penurunan. Sehingga kedepannya laba bank diperkirakan akan membaik.

“Harusnya pencadangan tahun ini lebih turun dibandingkan dengan tahun lalu, soalnya tahun lalu kan masih akan tekanan besar, terutama di sektor pertambangan dan konstruksi,” ujar Irwan, akhir pekan lalu.

Hal tersebut diamini oleh Bank Mandiri. Bank berlogo pita kuning ini memperkirakan CKPN 2016 tidak akan sebesar 2015. Namun untuk coverage ratio pada 2016 diperkirakan masih akan mengalami kenaikan dibandingkan 2015.

Direktur Utama Bank Mandiri Persero Tbk Budi Gunadi Sadikin mengatakan, di tahun ini coverage ratio bank yang dipimpinnya itu akan berada di level 150%-160% atau naik tipis dari posisi September 2015 yang di posisi 136,2%.

“Pada kuartal IV 2015 pencadangan Mandiri agak naik, kami akan jaga pencadangan di 2016 agar kinerja optimal,” ujar Budi.

Kenaikan pencadangan di kuartal IV- 2015 itu menurut Budi berpengaruh pada laba bersih di 2015. Nah, dengan turunnya pencadangan di 2016 ini, maka laba bersih Mandiri di perkirakan bakal lebih baik.

Lain lagi dengan Bank Negara Indonesia (BNI). Bakn berlogo 46 ini memperkirakan coverage ratio tahun ini relatif akan naik tipis dari 2015. Tahun ini BNI ini mematok coverage ratio di angka 150%-155% naik dari tahun 2015 yang sebesar 140,4%.

Sekretaris Perusahaan BNI Suhardi Petrus menuturkan, kenaikan coverage ratio pada 2016 ini ditujukan untuk menjaga rasio kredit macet perseroan di angka 2,3% sampai 2,5% atau turun dari tahun lalu yang 2,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×