kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pencarian Investor Baru BSI Tak Kunjung Didapat, Wamen BUMN: Kami Masih Wait and See


Rabu, 01 Mei 2024 / 20:10 WIB
Pencarian Investor Baru BSI Tak Kunjung Didapat, Wamen BUMN: Kami Masih Wait and See
ILUSTRASI. Proses pencarian investor baru bagi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) tak kunjung didapatkan


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses pencarian investor baru bagi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) tak kunjung didapatkan. Di mana, investor baru dipercaya mampu membawa BSI semakin berkembang di industri perbankan syariah global.

Terbaru, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan saat ini belum ada calon investor yang secara serius hendak masuk menjadi pemegang saham BSI. Ini sekaligus membantah kabar yang sebelumnya menyebutkan Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB) sedang dalam tahap pembicaraan untuk rencana akuisisi BSI.

Untuk menyegarkan ingatan, Reuters melaporkan ADIB tertarik untuk mengakuisisi 15% saham BSI dari kepemilikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Di mana, nilai akusisinya diperkirakan mencapai US$ 1,1 miliar.

Baca Juga: Laba Bank Syariah Indonesia (BRIS) Meningkat 17% pada Kuartal I-2024

“(ADIB) itu belum ada pembicaraan sama saya itu, jadi belum ada ya (investornya),” ujar pria yang akrab disapa Tiko ini, Selasa (30/4).

Sampai saat ini, Tiko bilang bahwa sikap pemegang saham, dalam hal ini pemerintah, lebih ke wait and see. Mengingat, harga saham dari BSI juga sedang tinggi-tingginya sampai pada perdagangan terakhir (30/2) di harga Rp 2.640 per saham atau naik 51,72% sejak awal tahun.

Lebih lanjut, Tiko menyebutkan bahwa saat ini yang terpenting fokusnya adalah bagaimana BSI bisa menjaga kinerjanya dengan baik. Di mana, laba dan pendapatan dari BSI dijaga untuk selalu tetap tumbuh.

Per 31 Maret 2024, laba bersih BSI mencatatkan pertumbuhan sekitar 17,07% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1,71 triliun. Ini juga ditopang oleh  pendapatan setelah distribusi bagi hasil dari sebelumnya Rp 4,29 triliun menjadi sebesar Rp 4,38 triliun. 

“Ke depan, kami harapkan BSI bisa masuk indeks MSCI dan mungkin kita tambah kepemilikan publiknya,” ujarnya.

Baca Juga: BSI Catatkan Jumlah Pengguna BSI Mobile Capai 6,7 Juta di Kuartal I-2024

Di sisi lain, PT Bank Mandiri Tbk yang menggenggam kepemilikan saham BSI sebesar 51,47% pun juga ikut buka suara. Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan Bank Mandiri saat ini sedang mengkaji kemungkinan adanya partner strategis di BSI. 

Namun, Ia menegaskan bahwa Bank Mandiri tetap berkomitmen menjaga posisi pemegang saham di BSI. Itu berarti, sekalipun ada investor baru, Bank Mandiri tetap menjadi pemegang saham pengendali.

"Kami akan terus berkonsultasi, agar strategi BSI in-line dengan pengembangan bisnis Bank Mandiri," kata Sigit, Selasa (30/4). 

Menurutnya, Bank Mandiri akan fokus mengembangkan BSI sebagai mesin pertumbuhan bisnis syariah. "Fokus pembiayaan high yield yang optimal," tandasnya.. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×