Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance mencatat pendapatan investasi mencapai Rp 250 miliar per Juni 2024 atau tumbuh 18% secara year on year (YoY).
Direktur Keuangan & Layanan Korporat, Emil Hakim mengatakan, penempatan instrumen keuangan perusahaan ditempatkan pada instrumen obligasi dengan porsi mencapai 58% yang didominasi oleh portofolio Surat Utang Negara (SUN).
Penempatan terbesar berikutnya adalah pada deposito berjangka dengan porsi 28%, kemudian pada reksadana mencapai sebesar 11%, dan sisanya ditempatkan pada instrumen saham.
"Secara umum alokasi penempatan saat ini yang didominasi instrument obligasi, khususnya SUN, sudah cukup sesuai dengan ekspektasi pasar ke depan, sehingga seharusnya belum ada rencana perubahan yang signifikan dari alokasi investasi saat ini," kata Emil kepada Kontan, Kamis (22/8).
Baca Juga: Asei Catat Pendapatan Premi Marine Hull Capai Rp 8,24 Miliar pada Semester I-2024
Sementara itu, Emil bilang, beberapa waktu terakhir Tugu Insurance sudah banyak mengakumulasi intrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan mungkin masih akan melakukan penambahan bertahap ke depannya.
Sebagai informasi, pendapatan Tugu Insurance mencapai Rp 2,2 triliun di semester I-2024 dengan kenaikan 25,9% secara year on year (YoY). Sementara itu, laba bersih bersih konsolidasian (un-audited) sebesar Rp 439 miliar pada semester I-2024.
Premi bruto Tugu Insurance juga tercatat sebesar Rp 5,2 triliun atau naik 39,0% YoY. Selain itu, disampaikan pula bahwa premi neto yang telah dikurangi dengan premi reasuransi dan kenaikan atau penurunan cadangan tumbuh 33,7% YoY menjadi Rp 2,0 triliun dan hal ini masih sejalan dengan kenaikan premi bruto.
Pendapatan dari usaha lainnya juga melesat naik 10,7% YoY menjadi Rp 264 miliar. Dengan begitu, pencapaian pertumbuhan kinerja tersebut membuat pendapatan Tugu Insurance mencapai Rp 2,2 triliun di semester I-2024 dengan kenaikan 25,9 persen YoY.
Total beban usaha dan beban usaha lainnya juga hanya mengalami kenaikan sebesar 18,2% YoY menjadi Rp597 miliar, di mana kenaikan tersebut merupakan variable cost yang disebabkan karena pertumbuhan bisnis.
Dari pencapaian tersebut di atas, maka laba operasi perseroan mencapai Rp 517 miliar pada semester I-2024, atau tumbuh 68% YoY dibandingkan semester I-2023 yang mencapai Rp 308 miliar. Kemudian laba bersih perusahaan yang diatribusikan untuk entitas induk mencapai Rp 439 miliar. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih yang diatribusikan untuk induk tersebut turun 57,6%.
Baca Juga: Tugu Insurance Sebut Pendapatan Premi Asuransi Marine Hull Tumbuh Signifikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News