kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Turun 6,9% pada Kuartal I 2023, Ini Penyebabnya


Rabu, 24 Mei 2023 / 18:35 WIB
Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Turun 6,9% pada Kuartal I 2023, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Pengurus AAJI berbincang usai memberikan paparan kinerja Kuartal I AAJI di Jakarta, Rabu (24/5/2023). pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/24/05/2023.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan industri asuransi jiwa di Tanah Air tampak lesu, ini seiring dari penurunan total pendapatan premi sepanjang tiga bulan pertama atau kuartal I 2023.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) membukukan bahwa total pendapatan premi di kuartal I 2023 sebesar Rp 45,6 triliun, menurun 6,9% year on year (YoY) bila dibandingkan periode sama tahun 2022 yang sebesar Rp 48,99 triliun.

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon menjelaskan penurunan premi ini dilihat dari jenis produknya disebabkan oleh menurunnya unitlink.

“Penurunan premi itu dilihat secara aspek data dan aspek waktu. Kalau data, pendapatan premi turun, tapi dari jenis produk yang turun adalah unitlink, dari kanal distribusi yang turun bancassurance agennya, dan dari cara pembayaran yang turun adalah single premium. Jadi secara kombinasi, yang turun itu unitlink single premium yang dipasarkan lewat bancassurance,” ujarnya dalam konferensi pers AAJI, Rabu (24/5).

Baca Juga: Tugu Insurance Raih Best Sharia Finance 2023

Budi menuturkan, premi pada produk unitlink menurun sebesar 20,9% YoY menjadi Rp 22,98 triliun di kuartal I 2023, sementara di kuartal I 2022 nilainya mencapai Rp 20,07 triliun.

“Kalau dibandingkan dengan kuartal I 2022 yang berubah adalah antara 31 Maret 2022 dan 31 Maret 2023. Di kuartal I/2022 belum ada SEOJK PAYDI, tetapi di kuartal I 2023 sudah sepenuhnya tunduk ke SEOJK PAYDI,” tuturnya.

Budi menegaskan penurunan kinerja unitlink ini bukan dikarenakan adanya permasalahan pada asuransi jiwa, namun memang adanya konsolidasi dalam memasarkan produk PAYDI.

“Jadi butuh kesiapan anggota kami untuk menerapkan dengan baik, mentaining agen, dan sebagainya.

Lebih lanjut Budi menambahkan tren pendapatan premi ke depannya akan pulih, hanya saja butuh sedikit waktu. Dia menyebutkan, ada dua hal yang akan menunjang kinerja premi ke depan pertama, perusahaan asuransi jiwa telah melakukan penyesuain produk unitlink.

Baca Juga: AXA Mandiri Luncurkan Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah, Ini Keunggulannya

Kedua, sebetulnya unitlink ini memang menawarkan fleksibilitas yang cocok bagi sebagian masyarakat contohnya kepada generasi muda.

“Masyarakat muda ini kan makin lama makin dominan, jadi saya 100% percaya unitlink akan naik lagi karena menjawab kebutuhan mereka yang muda, cuma butuh sedikit waktu setelah SEOJK,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×