Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) membeberkan ada tiga lini bisnis yang menjadi penopang pendapatan premi pada 2024.
Direktur Teknik Tugure Djoko Slamet Prasetiyo mengatakan pendapatan premi perusahaan pada 2024 sebesar Rp 3,30 triliun. Nilai itu meningkat 13,01%, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,92 triliun.
Baca Juga: Tugu Reasuransi (Tugure) Bayar Klaim Rp 116 Miliar per Januari 2025
Lebih lanjut, Djoko menyampaikan 3 lini bisnis yang menjadi penopang pendapatan premi perusahaan adalah kebakaran, kredit, dan energi (onshore dan offshore).
"Pada 2024, masih didominasi oleh kebakaran atau fire sebesar 30%," ucapnya saat media gathering di kantor Tugure, Jakarta Pusat, Selasa (18/3).
Djoko mengatakan lini bisnis berikutnya yang menjadi penopang premi perusahaan adalah kredit dengan porsi sebesar 26% terhadap total pendapatan premi Tugure pada 2024.
Meski lini kredit mencatatkan porsi yang cukup besar, dia menjelaskan Tugure hanya menyasar perusahaan asuransi besar saja.
Djoko juga menyampaikan lini energi baik onshore maupun offshore menjadi penopang pendapatan premi terbesar ketiga pada 2024.
Adapun porsi dari lini energi pada 2024 mencapai 14%. Dia menyebut besarnya porsi lini energi disebabkan lini tersebut masih menjadi bisnis utama yang digarap perusahaan.
Baca Juga: Tugu Reasuransi (Tugure) Catat Pendapatan Premi Rp 438 Miliar per Januari 2025
"Jadi, energi itu peringkat ketiga. Hal itu juga yang membuat Tugure sedikit berbeda karena banyak berkontribusi untuk mendukung aset-aset dari Pertamina dan salah satu pemegang saham," ungkapnya.
Sebagai informasi, Tugure menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 3,6 triliun pada 2025. Nilai itu tumbuh sebesar 13%, jika dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya. (*)
Selanjutnya: IHSG Anjlok, Pasar Saham Butuh Stimulus demi Stabilitas
Menarik Dibaca: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja dan Sekitarnya Hari Ini Rabu 19 Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News