Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan menahan ekspansi sepanjang paruh pertama 2020. Hal ini terlihat dari sepinya penerbitan surat utang pada yang diterbitkan oleh perusahaan pembiayaan.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) penerbitan surat utang yang dilakukan oleh multifinance dan lembaga keuangan khusus pada Juni 2020 senilai Rp 7,3 triliun.
Kepala Divisi Pemeringkatan Institusi Finansial Danan Dito menyatakan nilai itu turun 54,38% secara year on year (yoy) dibandingkan Juni 2019 senilai Rp 13 triliun.
Baca Juga: Melandai, permohonan restrukturisasi multifinance capai Rp 141,45 triliun
Kepala Divisi Pemeringkatan Institusi Finansial PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Danan Dito menyatakan nilai itu turun 54,38% secara year on year (yoy) dibandingkan Juni 2019 senilai Rp 13 triliun.
“Penurunan ini terjadi lantaran secara umum, saya melihat mungkin karena risiko cashflow mereka meningkat, bisnis atau penjualan (pembiayaan) pun menurun, dan collection mereka pun terhambat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga mungkin kebutuhan sumber pendanaan mereka juga ditunda,” ujar Ekonom Pefindo Fikri C Permana kepada Kontan.co.id pada Kamis (16/7).
Bila dirinci lebih jauh, penerbitan surat utang oleh perusahaan pembiayaan hingga paruh pertama 2020 berimbang antara multifinance dan perusahaan pembiayaan khusus.
Pembiayaan khusus milik pemerintah telah merilis obligasi senilai Rp 4 triliun hingga Juni 2020. Sedangkan multifinance menerbitkan obligasi senilai Rp 2,83 triliun dan Sukuk senilai Rp 542 miliar hingga semester pertama 2020. Pada periode ini, perusahaan pembiayaan tidak ada yang menerbitkan MTN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News