kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penetrasi Asuransi di Kalangan Milenial Masih Rendah, Askrindo Beri Literasi


Rabu, 19 Oktober 2022 / 16:54 WIB
Penetrasi Asuransi di Kalangan Milenial Masih Rendah, Askrindo Beri Literasi
Askrindo Gelar Literasi Asuransi di kalangan milenial.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi terhadap produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia baru mencapai 3,18% pada 2021. 

Secara rinci, penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 1,19%, asuransi umum 0,47%, asuransi social 1,45, dan asuransi wajib 0,08% dengan angka desitas asuransi sebesar Rp 1,82 juta. 

Sementara, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan baru sebesar 38,03% dengan tingkat literasi asuransi baru mencapai 19,4%. Pada saat yang indeks inklusi keuangan Indonesia mencapai sebesar 76,19%. 

Baca Juga: Apa Itu Kredit Usaha Rakyat (KUR)? Berikut Bunga KUR, Syarat, dan Cara Pengajuannya

PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) memandang pentingnya pemahaman asuransi sejak dini, khususnya generasi milenial dan Generasi Z. Asuransi merupakan bagian dari investasi jangka Panjang yang sudah seharusnya diminati oleh berbagai kalangan. 

Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan dan sesuai dengan arahan OJK, Askrindo mengadakan kegiatan Literasi Asuransi atau pengenalan Asuransi bagi mahasiswa STIMRA. 

Head of Corcomm PT Askrindo Luluk Lukmiyati mengatakan bahwa saat ini penduduk didominasi oleh kalangan berusia 15 tahun sampai 40 tahun yang mana merupakan kalangan Milenial dan Generasi Z. 

Namun, rendahnya indeksi literasi asuransi mendorong Askrindo untuk terus memberikan pemahaman-pemahaman mendasar tentang Asuransi. 

Baca Juga: Tingkat Kepuasan Kerja Pegawai Tinggi, Askrindo Raih Stellar Workplace Award 2022

“Seringkali orang menunda berasuransi karena merasa telah memiliki tabungan yang memadai untuk mengantisipasi keadaan darurat, padahal Asuransi sangat berguna untuk menutup pengeluaran tak terduga yang cukup besar, seperti saat sakit, kecelakaan, kehilangan tempat tinggal," ujar Luluk dalam siaran pers, Rabu (19/10).




TERBARU

[X]
×