CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

Pengaduan perbankan 41% dari total pengaduan OJK


Senin, 24 Februari 2014 / 11:10 WIB
Pengaduan perbankan 41% dari total pengaduan OJK
ILUSTRASI. Yuk Intip Rumah William dan Kate Middleton di Wales


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pasca peralihan pengawasan perbankan dari Bank Indonesia pada 31 Desember 2013, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai menerima banyak keluhan terkait layanan jasa perbankan.

Menurut Sri Rahayu Widodo, Deputi Komisioner OJK Bidang Perlindungan dan Edukasi Konsumen, sampai saat ini pengaduan masyarakat terkait layanan perbankan mencapai 41% dari total pengaduan yang masuk kepada OJK. Data tersebut, per minggu ketiga Februari. Namun, Sri bilang, tak hafal persis datanya.

Kemunculan pengaduan layanan jasa perbankan menunjukkan ada peningkatan pemahaman masyarakat terhadap jasa keuangan. "Kami harapkan pemahaman masyarakat terhadapa jasa keuangan akan semakin meningkat melalui program SIMOLEK yang menggandeng beberapa pelalu jasa keuangan," pungkas Sri Rahayu, Senin (24/2).

Sebagaimana diketahui, Indonesia adalah negara dengan tingkat literasi keuangan terendah di ASEAN. Berdasarkan survei indeks literasi keuangan OJK tahun lalu, baru 22% penduduk Indonesia yang memahami jasa keuangan, jauh tertinggal dibanding Singapura yang mencapai 90%. Kondisi ini menurut OJK tak lepas dari faktor demografi Indonesia yang amat luas dan beragam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×