Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Kondisi tersebut, kata Satyo, membuat orang-orang yang masih punya cash memanfaatkan kondisi ini untuk membeli rumah terutama bagi orang-orang yang ingin mengupgrade tempat tinggalnya menjadi lebih besar.
Sementara untuk primery market meningkat pada pengembang yang memiliki rumah-rumah ready stock.
Baca Juga: Konsep Bersatunya Bank BUMN Syariah
Dengan naiknya permintaan itu, Satyo meyakini hingga akhir tahun perseroan bisa menutupi perlambatan yang terjadi di paruh pertama. Oleh karena itu, KPR Bank Mandiri diperkirakan masih bisa tumbuh tipis atau setidaknya stabil dengan tahun lalu.
Per Juni, oustanding KPR bank ini mencapai Rp 43 triliun, turun dari Rp 44,2 triliun pada akhir tahun lalu. "Semester I, run off lebih besar daripada pencairan baru," ujar Satyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News