Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pengelola Bank Pembangunan Daerah (BPD) mengaku lebih kebal krisis dibandingkan bank umum lain. Penyebabnya adalah karakteristik BPD yang berbeda dengan kebanyakan bank umum.
Ambil contoh dalam pencairan dana. BPD tak perlu ikut-ikutan bank umum menawarkan bunga tinggi untuk mendapatkan dana, karena sudah punya pangsa pasar tersendiri, yaitu pegawai negeri sipil daerah dan pemerintah daerah (Pemda).
Karakter penyaluran kredit BPD juga unik. BPD mengandalkan penyaluran kredit ke berbagai mitra pemda yang menggarap proyek milik pemda. Karena itu kualitas pembayaran membayar kembali sudah jelas, sebab lalu lintas dana dari pemda kepada kontraktor pun biasanya lewat BPD.
Hingga akhir triwulan 2008, BPD bisa memenuhi target masing-masing. Bahkan bankir pengelola BPD optimistis hingga akhir tahun nanti, target mereka akan terlampaui.
Sekretaris Jenderal Asosiasi bank Daerah (Asbanda) dan juga Direktur Utama BPD Jawa Timur Muljanto mengklaim, BPD terbebas dari krisis likuiditas yang membelit bank umum lain belakangan ini. "Karena itu pertumbuhan kredit di BPD masih lumayan tinggi. Bahkan di beberapa BPD ada yang melaporkan pertumbuhan kredit hingga 50%," katanya kepada KONTAN Selasa (4/11).
Selain itu bunga pinjaman dan simpanan pun tidak berperang sebagimana terjadi di bank-bank nasional. Rata-rata bunga simpanan di BPD paling tinggi pada kisaran 10% hingga 11% saja. Adapun bunga kredit tidak jauh melambung tinggi-tinggi amat. Rata-rata masih berada pada kisaran 13% hingga 14%.
Dia mencontohkan di BPD Jawa Timur (Jatim) yang hingga akhir September 2008 bisa mencetak laba Rp 570 miliar. Angka ini naik sekitar 38% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 411 miliar. Muljanto yakin bisa menambah laba Rp 160 miliar lagi hingga akhir tahun ini.
Untuk kredit, hingga akhir tahun nanti BPD Jatim menargetkan penyaluran Rp 7,5 triliun.
Kondisi yang sama terjadi di BPD Kalimantan Barat (BPD Kalbar). Hingga akhir September 2008 mereka membukukan kenaikan Dana Pihak hingga 35,7%. Direktur Utama BPD Jabar Djamaludin Malik menyebut, per akhir Oktober lalu, BPD Kalbar berhasil mengumpulkan DPK sebesar Rp 4,09 triliun.
Sedangkan di BPD Kalbar, target penyaluran kredit hingga akhir tahun ini sebesar Rp 1,77 triliun. Djamaludin mengatakan target tersebut saat ini sudah terlampaui. Soalnya, hingga Oktober 2008, kredit mereka mengucurkan kredit dengan total Rp 1,93 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News