Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai pemegang izin uang elektronik LinkAja gencar melakukan eksapnsi ke kawasan tier dua dan tiga di Indonesia. Jelang penutupan akhir tahun 2019, LinkAja mencatat terdapat lebih dari 40 juta pengguna terdaftar.
Danu Wicaksana, Direktur Utama LinkAja bilang LinkAja memiliki tujuan untuk mengedukasi masyarakat di seluruh daerah di Indonesia mengenai pentingnya bertransaksi secara digital. Jumlah pengguna ini melampaui target awal yang telah ditetapkan perusahaan.
Baca Juga: Bidik petumbuhan anorganik, korporasi bangun perusahaan modal ventura
Hal ini berkat strategi LinkAja yang gencar melakukan kerja sama dengan beragam pihak baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, hingga berbagai perusahaan swasta.
Hal ini dilakukan guna menciptakan ekosistem holistik yang dapat memperluas adopsi penggunaan uang elektronik dalam memenuhi kebutuhan esensial.
Menurut Danu, jumlah transaksi tumbuh sebanyak lima kali lipat sejak beroperasi pada bulan Februari 2019. Adapun 82% pengguna LinkAja pun tersebar di luar Jakarta, dengan 52% pengguna berada di luar pulau Jawa seperti kota-kota di Sumatra bagian utara, Sumatra bagian tengah, dan Sulawesi.
Baca Juga: Transaksi E-Money, Brizzi, TapCash dan Flazz masih tumbuh pesat
"Tentu saja pertumbuhan pengguna di berbagai wilayah ini merupakan hasil dari peningkatan penyediaan akses keuangan digital yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Danu di Jakarta pada Selasa (17/12).