Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Menurunnya kinerja Perum Jamkrindo justru berbanding terbalik dengan volume penjaminan kredit.
Jumlah kredit yang dijamin selama sembilan bulan tahun ini malah lebih tinggi dibanding catatan sepanjang 2014.
Di segmen bisnis non kredit usaha rakyat (KUR) misalnya sepanjang tahun volume kredit yang dijamin sebesar Rp 21 triliun.
Sedangkan hingga kuartal III 2015, perseroan sudah menjamin kredit sebanyak Rp 43 triliun.
Praktis cuma dari bisnis KUR saja yang melempem.
Hingga September, penjaminan KUR hanya sebesar Rp 3,5 triliun.
Padahal tahun kemarin volume KUR yang dijamin mencapai Rp 18 triliun.
Kalau ditotal, hingga akhir September 2015 volume kredit yang sudah dijamin mencapai Rp 46,5 triliun.
Sudah lebih tinggi dari total 2014 yang hanya Rp 39 triliun.
Di sisi lain perolehan imbal jasa penjaminan Jamkrindo sampai kuartal III ini justru susut 16,6% jadi Rp 1,2 triliun.
Laba sebelum pajak juga turun 2% jadi Rp 573 miliar.
Direktur Jamkrindo Bakti Prasetyo beralasan berbanding terbaliknya volume penjaminan dan kinerja keuangan ini disebabkan rate imbal jasa penjaminan di segmen kredit komersial yang memang lebih rendah dibanding KUR.
"Di komersial itu lebih kompetitif karena ikut mekamisme pasar," kata dia, Senin (9/11).
Untuk kredit komersial IJP yang dikenakan bergantung pada besar kecilnya risiko kredit.
Di segman komerisial non produktif IJP yang dikenakan disebutnya bisa di bawah 1%.
Sedangkan kredit produktif bisa 1,75%.
Besaran IJP KUR sendiri tahun ini turun jadi hanya sebesar 1,5%.
Padahal di tahun kemarin sebesar 2,275%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News